Uni Emirat Arab Kini Memiliki PLTN Pertama di Timur Tengah

Estimated read time 2 min read

Dubai – Uni Emirat Arab mengumumkan penyelesaian pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di dunia Arab, dan menyebutnya sebagai “langkah signifikan”.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah di Abu Dhabi akan menghasilkan 40 terawatt-jam listrik setahun setelah reaktor keempat dan terakhir memasuki operasi komersial, kata Perusahaan Energi Nuklir Emirates (ENEC) milik negara dalam sebuah pernyataan.

“Pembangkit ini akan menghasilkan 25 persen kebutuhan listrik di negara Teluk, dimana AC ada dimana-mana – hampir setara dengan konsumsi tahunan Selandia Baru,” kata ENEC, kata Al Arabiya.

Stasiun ini memasok listrik ke beberapa perusahaan termasuk Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC), salah satu produsen minyak terbesar di dunia, Emirates Steel dan Emirates Global Aluminium.

Barakah, yang berarti “berkah” dalam bahasa Arab, mulai beroperasi pada tahun 2020 ketika reaktor pertama dari empat reaktornya mulai beroperasi.

Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, juga berencana membangun reaktor nuklir.

Presiden Emirat Sheikh Mohammed bin Zayed memuji penyelesaian Barakah sebagai “langkah penting dalam perjalanan menuju nol emisi”.

“Kami akan memprioritaskan keamanan dan keberlanjutan energi demi kepentingan negara dan masyarakat kami saat ini dan besok,” ujarnya dalam postingan di platform jejaring sosial X.

Menurut Badan Energi Atom Internasional, pembangkit listrik tersebut “akan dinonaktifkan pada akhir masa pakainya, sekitar 60-80 tahun”.

UEA, yang terdiri dari tujuh emirat termasuk ibu kota Abu Dhabi dan pusat ekonomi Dubai, adalah salah satu produsen minyak terbesar di kartel OPEC.

Negara ini sebagian besar dibangun dengan bahan bakar minyak, namun menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan energi terbarukan yang cukup untuk memenuhi setengah dari kebutuhannya pada tahun 2050.

Tahun lalu, negara ini menjadi tuan rumah perundingan iklim COP28 PBB yang menghasilkan kesepakatan untuk “mendivestasi” bahan bakar fosil.

UEA terletak di seberang Teluk dari Iran, yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir buatan Rusia di luar kota pesisir Bushehr, serta program pengayaan uranium yang kontroversial.

UEA telah berulang kali mengatakan ambisi nuklirnya adalah untuk “tujuan damai” dan membantah mengembangkan program pengayaan atau teknologi pemrosesan ulang nuklir.

Negara ini menggunakan pompa bensin untuk sebagian besar kebutuhan listriknya, tetapi di luar Abu Dhabi terdapat salah satu pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours