MOSKOW (ANTARA) – Negara-negara anggota Uni Eropa akan membahas prospek Blok Presiden Hongaria pada Rabu (10/7), demikian diberitakan beberapa media pada Selasa.
Diskusi mengenai prospek ini menyusul kunjungan mendadak Perdana Menteri Viktor Orban ke Kyiv, Moskow dan Beijing sebagai bagian dari apa yang disebut Budapest sebagai “misi perdamaian”, tulis media yang dikutip oleh Sputnik. Orban melakukan tur kecil ke beberapa ibu kota dunia tak lama setelah Hongaria mengambil alih jabatan presiden bergilir Dewan Uni Eropa selama enam bulan pada 1 Juli.
Perjalanan kecil tersebut menuai kritik keras dari para pejabat Uni Eropa, yang mengatakan Orban tidak mewakili Uni Eropa.
Perwakilan negara-negara Uni Eropa akan bertemu pada hari Rabu atas inisiatif Polandia, situs berita Euractiv melaporkan, mengutip perwakilan yang dekat dengan masalah tersebut.
Dalam laporan situs tersebut, Hongaria diperkirakan akan membagikan rincian perjalanan Orban.
“Ada kekhawatiran yang berkembang di ibu kota mengenai peran pribadi Orban dalam apa yang disebut ‘operasi perdamaian’, di mana harus jelas bahwa dia hanya mewakili negaranya sendiri,” kata diplomat Eropa itu.
Menyusul kunjungan Orban ke Moskow, beberapa negara Uni Eropa juga dilaporkan mendesak Brussel untuk “menghentikan” apa yang mereka sebut sebagai “perilaku destruktif” Hongaria.
“Ketegangan tinggi setelah hanya tujuh hari Presiden dan kemungkinan akan meningkat lebih lanjut ketika kita bertemu di Dewan Urusan Luar Negeri (yang akan membahas) Pusat Perdamaian Eropa, yang juga diblokir oleh Hongaria, dengan persetujuan negara – negara lain. 26 bahasa anggota. ,” diplomat Eropa lainnya mengatakan kepada Euractiv.
Orban mengunjungi Rusia pada Jumat (5/7) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Hongaria menggambarkan kunjungannya sebagai kelanjutan dari “misi perdamaian” yang dimulai dengan perjalanan ke Kyiv awal pekan lalu. Dia juga menjanjikan kesepakatan yang “sangat menarik” minggu ini.
Sumber: Sputnik
+ There are no comments
Add yours