Uni Eropa jatuhkan sanksi kepada ekstremis Israel

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Uni Eropa (UE) memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap ekstremisme Israel melalui pengawas hak asasi manusia global Uni Eropa pada Senin (15/7).

Menurut laporan di situs Uni Eropa, pada hari Selasa, pejuang Israel terdaftar sebagai orang yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia paling serius dan terus-menerus terhadap warga Palestina di Yordania Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.

Ekstremis Israel ini adalah Moshe Sharvit dan ‘Peternakan Moshe’ di Lembah Jordan, Zvi Bar Yosef dan ‘Peternakan Zvi’ ilegal di Tepi Barat, Issachar Manne dan ‘Peternakan Manne’ ilegal di pegunungan Hebron.

Selain itu, Baruch Marcel yang terang-terangan menyerukan pembersihan etnis di Palestina, Ben-Zion “Bentzi” Kopstein, pendiri dan pemimpin kelompok ekstremis Lehava, dan kelompok Israel “Sav 9” juga terkena dampaknya.

Tsav 9 adalah kelompok aktivis Israel yang didirikan pada Januari 2024 yang secara rutin menghentikan truk bantuan kemanusiaan yang mengirimkan makanan, air, dan bahan bakar ke Gaza.

Menurut Uni Eropa, para ekstremis Israel ini juga bertanggung jawab atas penyalahgunaan hak setiap orang atas standar tertinggi integritas fisik dan intelektual serta ‘hak milik.

Selain itu, mereka juga bertanggung jawab atas penyalahgunaan hak privasi dan keluarga, kebebasan beragama atau berkeyakinan, dan hak atas pendidikan.

Uni Eropa telah mengonfirmasi bahwa mereka yang terkena dampak sanksi ekonomi akan dibekukan asetnya.

Sanksi juga melarang pengalihan sumber daya keuangan atau ekonomi kepada mereka, secara langsung atau tidak langsung.

Selain itu, larangan perjalanan ke UE juga dikenakan sanksi.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan tak beralasan ke Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan lintas batas ke Israel yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Menurut Pusat Kesehatan Palestina, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang dimulai pada Senin (15/7), hingga 7 Oktober 2023 mencapai 38.664 orang dan 89.097 orang luka-luka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours