Unisba, PTIS Terbaik di Wilayah Jawa Barat dan Banten

Estimated read time 4 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perlahan tapi pasti, Universitas Islam Bandung (Unisba) telah mengidentifikasi nilai-nilai Islam serta pedoman dan tujuan sejak awal berdirinya sebagai Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS). Terhormat dan berkualitas tinggi.

Pendidikan tinggi, bereputasi tri agama, pendidikan tinggi yang bernilai keislaman mampu menempatkan UNISBA sebagai PTIS terbaik di wilayah Jawa Barat dan Benton. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya peringkat nasional ke-64 menurut UniRank pada tahun 2024 dan peringkat ke-125 se-Indonesia menurut EduRank pada tahun 2024, mengungguli PTIS lain di Jawa Barat dan Banten.

Keunggulan tersebut juga tercermin dalam berbagai aspek yang diraih mulai dari keunggulan akademik, akreditasi, kinerja dosen, kualitas sumber daya manusia (SDM), kolaborasi, kurikulum hingga prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional. Juga peran alumni melalui semangat Mujahid, Mujtahid dan Mujadadi (3M) serta Akhlaq Karima yang telah tersebar luas di masyarakat untuk benar-benar berkontribusi bagi kemaslahatan umat manusia.

Harapan para pendiri ini agar menjadi rahmat bagi dunia dalam setiap karyanya yang dapat menjadi keberkahan bagi masyarakat, negara dan dunia serta terus dibina melalui seluruh civitas akademika UNISBA untuk membangun dan mewujudkan karakter Islami. Lingkungan yang positif khususnya pada triad pendidikan tinggi sejalan dengan visi UNISBA untuk menjadi universitas Islam yang mandiri, progresif dan terkemuka di Asia pada tahun 2033.

Rektor UNISBA, Prof.Dr. Dr. H. Eddie Setiadi, SH, MH mengatakan nilai-nilai Islam tertanam secara permanen dalam setiap aspek kehidupan kampus sesuai tradisi pendidikan yaitu tradisi Islam.

“Hal ini sesuai dengan Q.S. Al-Alaq dimana perintah pertama adalah Iqra yang artinya membaca atau belajar. Lalu bagaimana kita menerapkan nilai-nilai Islam yang secara formal diterapkan dalam kurikulum, ibarat kita menganut agama Islam selama tujuh semester. dan Pesantren

Rektor menambahkan, tritunggal perguruan tinggi yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan kampus yang merupakan tradisi Islam juga sudah banyak diterapkan.

Lalu mengapa tradisi keilmuan dan tradisi Al-Qur’an dipelajari karena Allah subhanahu wa ta’ala telah berjanji bahwa orang yang mempunyai ilmu setinggi-tingginya akan diangkat derajatnya yang berarti mempelajari Al-Qur’an. “Agar masyarakat mendapat ilmu. Dan dengan demikian derajat kita naik”.

Menurutnya, Allah subhanahu wa ta’ala menamai seorang muslim dengan sebutan Kuntam Khaira Umteen dan menyatakannya sebagai umat terbaik. “Jadi sebaik-baiknya manusia harus ditentukan dari kemaslahatan masyarakatnya dulu. Ilmu apa pun karena Islam tidak sebatas kajian ilmu agama, padahal sumber ilmu itu dari Al-Qur’an,” ujarnya.

Rektor menyampaikan melalui triad perguruan tinggi, UNISBA ingin mendidik ilmuwan-ilmuwan yang sarjana yaitu paham agama karena UNISBA merupakan PTIS intelektual. Artinya bagaimana para ulama mengaplikasikan ilmu agamanya dalam konteks perkembangan yang pesat sehingga lulusan UNISBA bisa kita dorong untuk paham agama, yakni menjadi ahli hukum yang mahir di bidang ilmunya. Saya mampu, dan jika mereka paham agama, Insya Allah ada etika yang baik,” kata Rektor.

Dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, LPPM UNISBA telah menerapkan nilai-nilai Islam sesuai Roadmap UNISBA. “Kalaupun roadmapnya mengikuti perkembangan yang diberikan oleh Dikti atau Kementerian Agama atau lembaga lain, nilai-nilai Islam tetap harus masuk dan menjadi landasan,” ujarnya.

Artinya, tidak hanya pengembangan akhlak saja, tetapi pengembangan ilmu pengetahuan juga wajib, misalnya ketika menjadi seorang inovator. Ciri-ciri seorang muslim juga terus memperbaharui dan berinovasi karena itu adalah tatanan agama. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian. dan pengabdian kepada masyarakat harus menjadi sesuatu yang baru,” tuturnya.

Rektor menyampaikan penerapan etika bagi dosen UNISBA dapat dilaksanakan melalui interaksi dan pembelajaran dengan mahasiswa. “Etika perkuliahan bukan hanya tentang budi pekerti atau kesopanan yang baik, tetapi juga dalam konteks pendidikan yang disiplin karena perkuliahan yang disiplin, aman dan nyaman juga beretika”.

Pembaharuan kurikulum pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat setiap dua tahun sekali juga terkait dengan inovasi pembelajaran untuk membangun masyarakat yang lebih baik.

“Karena pembelajaran bagi umat Islam belum ada batas akhirnya, maka perlu adanya pemutakhiran dan inovasi. Metode pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus selalu dimutakhirkan karena belajar, menimba ilmu dan menimba ilmu bagi umat Islam, oleh karena itu, merupakan konsep pembelajaran sepanjang hayat dan pendidikan sepanjang hayat merupakan konsep Islam yang mengajarkan bahwa ilmu itu ada sejak buaian sampai liang kubur, yang artinya umat Islam sepanjang hidupnya hendaknya mampu menghasilkan karya yang mutakhir, bermanfaat bagi masyarakat dan karya yang tidak merusak atau merugikan masyarakat” Ini konsep kita (UNESBA), yaitu ciptaan manusia terbaik Kara (Kheer Ummat),” tutupnya.

Mari bergabung dalam keluarga besar UNISBA, perguruan tinggi Islam swasta terbaik di Jawa Barat dan Benton! Wujudkan impian Anda untuk mendapatkan pendidikan tinggi dalam lingkungan pendidikan yang berkualitas dan bernilai Islam melalui atribut 3M (Mujahid, Mujtahid & Mujaddid). Dengan beragam program studi lanjutan, tenaga pengajar yang mumpuni, fasilitas yang lengkap, UNISBA siap membantu Anda mewujudkan potensi terbaik Anda.

Daftar sekarang dan bergabunglah dengan Unisba untuk melangkah menuju masa depan yang lebih cerah! Untuk informasi lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaran Unisba dan program studi, kunjungi website www.unisba.ac.id. Menjadi bagian dari keunggulan pendidikan tinggi Islam di Jawa Barat dan Banten bersama UNISBA.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours