Universitas Al-Azhar Mesir luncurkan program hibrid untuk mahasiswa

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Universitas Al-Azhar Mesir meluncurkan program pembelajaran campuran tatap muka dan online (hybrid) bagi mahasiswa asing yang ingin kuliah di Negeri Kinanah.

Program hybrid yang ditawarkan kepada mahasiswa asing oleh Fakultas Ilmu Islam dan Bahasa Arab memungkinkan mahasiswa untuk mengambil dua tahun pertama secara online dan dua tahun terakhir secara langsung di kampus Universitas Al-Azhar di Mesir.

“Kami sangat bangga dapat menawarkan solusi pendidikan yang fleksibel dan terjangkau kepada mahasiswa asing tanpa mengurangi kualitas pendidikan yang telah lama menjadi ciri khas Al-Azhar,” kata Rektor Universitas Al-Azhar Salamah Daud dalam keterangannya di Jakarta. Kamis. .

Daud mengatakan, program ini memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa dari berbagai negara termasuk Indonesia untuk mengikuti pendidikan di salah satu universitas tertua dan bergengsi di dunia secara online dan offline.

Dikatakannya, program ini dirancang untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam pembelajaran, terutama bagi mereka yang memiliki hambatan akses fisik ke Mesir pada tahap awal pendidikan.

“Melalui metode hybrid ini, kami berharap semakin banyak pelajar dari berbagai negara yang dapat menikmati pembelajaran dari para ulama terkemuka Al-Azhar dan memperoleh gelar yang diakui secara internasional,” kata Salamah Daud yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Pengelola Pusat Al-Azhar. Persatuan Alumni Internasional (PP-OIAA).

Daud menjelaskan beberapa keunggulan program ini diantaranya adalah menggunakan kurikulum Al-Azhar termasuk kursus, dikte dan pengajar yang berasal langsung dari Universitas Al-Azhar dan mempunyai ijazah langsung setara dengan yang belajar di Al-Azhar. Kairo.

Selain itu, ia mengatakan biaya kuliahnya terjangkau, dengan biaya kuliah online sebesar US$1,500 (sekitar Rs 23 juta) per tahun dan biaya kuliah offline sebesar US$1,000 (sekitar Rs 15 juta) per tahun.

“Al-Azhar terkenal dengan pendekatan Ahlussunnah Wal Jamaah yang sederhana dan relevan dengan masyarakat Indonesia,” kata Salamah Daud.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours