Unjuk rasa di Bangladesh akibatkan lebih 70 tewas, termasuk 14 polisi

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (Reuters) – Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Dhaka dan kota-kota lain di seluruh negeri telah menyebabkan sedikitnya 73 orang tewas, termasuk 14 petugas polisi, media Bangladesh melaporkan pada Minggu. Protes terhadap sistem kuota pekerjaan publik yang diberlakukan pemerintah Bangladesh meletus menyusul protes keras yang terjadi pekan lalu di Universitas Dhaka.

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya sistem kuota yang mengalokasikan 30 persen pekerjaan pemerintah kepada klien yang merupakan veteran perang tahun 1971.

Para pendukung menuduh Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan, melakukan diskriminasi dan penerimaan.

Penyerang tak dikenal menyerang sebuah kantor polisi di kota Sirajganj, 110 kilometer dari Dhaka, menewaskan empat petugas polisi, termasuk 13 orang, kata laporan itu.

Pemerintah Bangladesh telah memberlakukan jam malam di Dhaka dan kota-kota lain di seluruh negeri mulai pukul 18:00 waktu setempat (WIB 19:00) hingga pemberitahuan lebih lanjut, tambah laporan itu.

Menurut laporan, Senin, Selasa, dan Rabu minggu depan akan dinyatakan sebagai hari libur nasional di seluruh negeri.

Sebelumnya pada hari itu, media Bangladesh melaporkan bahwa banyak demonstran meneriakkan slogan-slogan dan menyerukan pengunduran diri pemerintah di beberapa daerah di mana demonstrasi dan protes lainnya terjadi.

Menurut laporan, operator seluler telah menerima perintah dari regulator pemerintah untuk memblokir internet dan aplikasi seluler.

Pada tanggal 19 Juli, Bangladesh memberlakukan jam malam nasional untuk mengendalikan kekerasan, yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan sedikitnya 300 petugas polisi terluka parah.

Pada akhir Juli, Presiden Investor Asing Perdagangan dan Industri (FICCI) Zaveed Akhtar mengatakan bahwa perekonomian Bangladesh telah kehilangan $10 miliar (sekitar Rp 161,75 triliun) karena protes mahasiswa, jam malam, dan putusnya jalur komunikasi.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours