UNNES Anugerahi Upakarti Reksa Mrga-taru untuk Founder Taman Safari Indonesia

Estimated read time 4 min read

SEMARANG – Universitas Negeri Semarang (UNNES) memberikan penghargaan Upakarti Reksa Mrga-taru kepada Founder Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang. Penghargaan dan kehormatan tertinggi bagi penyelamatan satwa dan tumbuhan di Indonesia telah dianugerahi UNNES Conservation Award 2024 yang bertepatan dengan puncak acara Dies Natalis UNNES ke-59 yang dilaksanakan di Aula Guru Besar. Wuryanto, Kampus Unnes, Semarang, Sabtu (8/6/2024).

UNNES menilai upaya dan upaya Jansen Manansang dalam kegiatan penyelamatan satwa dan tumbuhan dibuktikan dengan kestabilan dan kehadiran Taman Safari Indonesia hampir 40 tahun lalu. Jansen Manansang juga dikenal sebagai tokoh nasional di bidang konservasi.

Tak hanya itu, UNNES juga menilai keberhasilan Taman Safari Indonesia sebagai pusat konservasi satwa dan tumbuhan terbesar di Indonesia tidak lepas dari upaya Jansen Manansang dalam mengelola dan memelihara hubungan tanpa jaringan konservasi internasional.

Selain itu, Jansen Manansang dianggap sebagai tokoh kunci kesuksesan PT Taman Safari Indonesia dan Yayasan Badak Indonesia (YABI). Melalui perannya di Taman Safari Indonesia, Jansen telah menginisiasi berbagai proyek konservasi, termasuk mendirikan rumah sakit dan klinik untuk hewan langka seperti gajah sumatera.

Ia juga mendirikan Badan Badak Indonesia (YABI) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, untuk membangun program konservasi Badak Sumatera yang komprehensif, termasuk keberhasilan reintroduksi tiga Badak Sumatera betina asal Amerika Serikat. mitranya di Indonesia, sehingga menghasilkan badak betina pertama dalam 30 tahun.

Jansen juga berperan penting dalam penerbitan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Badak Indonesia (SKBI), yang didanai oleh Bank Internasional Indonesia (BII) pada tahun 1993. Komitmennya terhadap konservasi satwa liar telah menarik perhatian internasional, yang berujung pada terpilihnya dia sebagai anggota dewan penasehat Asosiasi Kebun Binatang Asia Tenggara, dan juga anggota Kelompok Ekonom dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam wilayah Indonesia.

Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Martono, dianugerahi bendera Upakarti Reksa Mrga-taru sebagai pengakuan atas perannya dalam konservasi satwa liar. Hal itu dijelaskannya pada Sabtu (8/6/2024).

“Sebagai pengakuan atas kontribusinya yang besar terhadap konservasi satwa liar, UNNES dengan bangga memberikan penghargaan Upakarti Reksa Mrga-taru kepada Dr. Jansen Manansang., MSc,” ujarnya.

Prof. Martono juga menegaskan, penghargaan Upakarta Reksa Mrga-taru merupakan salah satu bentuk pengakuan UNNES atas upaya luar biasa Jansen Manansang dalam pelestarian lingkungan dan satwa liar yang memberikan dampak besar bagi Indonesia.

Sementara itu, dalam kuliah ilmiahnya yang bertajuk ‘Aksi Konservasi untuk Indonesia’, Jansen memaparkan sejarah berdirinya Taman Safari Indonesia hingga menjadi bekas pusat konservasi. Selain itu, Jansen juga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan melestarikan satwa yang dilindungi.

“Kami juga berkolaborasi dengan semua pihak mulai dari akademisi, dokter, penggiat satwa hingga kebun binatang dari berbagai negara. Dan baru-baru ini kami juga sedang menggarap Solo Safari di Jawa Tengah,” kata Jansen.

Jansen dalam orasi ilmiahnya juga menekankan pentingnya penyelamatan satwa dilindungi melalui beberapa program penting, seperti insitu, exsitu, dan biogenetika melalui bank benih. Komisaris Utama Taman Safari Indonesia juga bercerita tentang kerja kerasnya mendirikan rumah sakit dan klinik kesehatan gajah di Way Kambas, Lampung.

“Kami juga khawatir dengan penangkapan hewan-hewan yang sedang berperang dengan masyarakat Indonesia. Ini tugas khusus Presiden yang terus kami laksanakan hingga saat ini. Hewan-hewan yang sedang berkonflik itu jangan ditembak, tapi diselamatkan,” dia berkata.

Selain Jansen Manansang, UNNES juga memberikan penghargaan konservasi kepada Victor Rachmat Hartono dari Djarum Foundation. Penghargaan Upakarti Reksa Mandala Bhuwana diberikan kepada Victor Rachmat Hartono.

Sejak tahun 1979, Victor Rachmat Hartono dan Djarum Foundation telah menjadi tokoh gerakan hijau di seluruh Indonesia. Melalui program Djarum Trees For Life, Djarum Foundation telah menanam lebih dari 3 juta pohon di berbagai wilayah Indonesia. Program ini dilanjutkan dengan penanaman pohon trembesi di sepanjang jalur transportasi pantai utara Pulau Jawa hingga Pulau Lombok dan Tol Trans Sumatera sepanjang 3.361 kilometer.

Melalui tindakan ini, tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keteduhan jalan raya, tetapi juga meningkatkan penyerapan karbon dioksida, menjaga struktur tanah, dan menyerap air hujan. Victor pun menjadikan proyek penanaman pohon ini sebagai upaya kolaborasi yang melibatkan berbagai komunitas, universitas, dan masyarakat luas.

Sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya dalam penghijauan Indonesia, UNNES dengan bangga mempersembahkan penghargaan Upakarti Reksa Mandala Bhuwana kepada Victor Rachmat Hartono.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours