Upaya kudeta di Bolivia gagal, personel militer mundur dari istana

Estimated read time 2 min read

Bogota (ANTARA) – Upaya kudeta terhadap Presiden Bolivia Luis Arce gagal pada Rabu (26 Juni) setelah personel militer yang berada di pusat pemerintahan kembali ke baraknya.

Perintah ini disampaikan langsung oleh pimpinan militer baru yang ditunjuk dan dilantik Arce segera setelah upaya kawin tersebut.

Upaya kudeta terjadi setelah sebuah tank yang membawa mantan panglima militer Bolivia Juan Jose Zuniga memasuki istana presiden di La Paz.

Dalam pidato yang diberikan kepada para menterinya dan disiarkan di televisi nasional setelah upaya kudeta, Arce mengutuk “mobilisasi militer yang tidak masuk akal”.

Dia kemudian mengumumkan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya kudeta yang dilakukan Zuniga.

“Saat ini, negara ini kembali menghadapi kepentingan yang ingin agar demokrasi Bolivia cacat,” katanya.

“Kita memerlukan upaya rakyat Bolivia untuk bersatu dan bergerak melawan kudeta ini,” kata Arce.

Zuniga dipecat pada Selasa (25 Juni) setelah dia mengancam mantan presiden liga, Evo Morales, yang mengundurkan diri pada 2019 di tengah krisis politik.

Arce langsung menghadang pemimpin kudeta di depan gerbang Istana Kepresidenan yang dibobol kendaraan militer.

“Segera tarik semua pasukan militer. Ini perintahnya,” kata Arce kepada Zuniga.

Beberapa jam sebelumnya, Morales juga mengkritik upaya kudeta tersebut.

“Kudeta sedang berlangsung. Saat ini, personel dan tank angkatan bersenjata ditempatkan di Plaza Murillo,” kata mantan presiden tersebut merujuk pada alun-alun kota La Paz.

Pada saat yang sama, komunitas internasional mengecam upaya sejumlah kekuatan militer untuk mengambil alih kompleks pemerintahan Bolivia.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours