Variasikan jenis olahraga agar dapat manfaat sebaik-baiknya

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dokter spesialis kedokteran olahraga Dr. Grace Jocellini Collesa, MMRS, Sp. K.O berpesan kepada masyarakat, termasuk warga Jakarta, untuk mendiversifikasi jenis olahraga yang dilakukan, antara lain latihan kardiovaskular, kekuatan, dan keseimbangan agar mendapatkan manfaat olahraga yang maksimal.

Kombinasi latihan kardio, latihan kekuatan, dan latihan keseimbangan penting karena ketiganya saling mendukung, ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Latihan kardiovaskular yang mungkin bersifat opsional termasuk lari, bersepeda, berenang, dan jalan cepat. Latihan ini dapat meningkatkan sirkulasi, daya tahan tubuh dan kesehatan jantung.

Olahraga jenis ini juga dapat menjaga tekanan darah, kadar gula, kadar kolesterol, serta mengoptimalkan proses pembakaran kalori dan metabolisme tubuh, sehingga pada akhirnya memperlambat efek penuaan. Latihan kardiovaskular juga diketahui dapat meningkatkan mood dan meningkatkan kualitas tidur.

Latihan kardiovaskular atau aerobik sebaiknya dilakukan dengan intensitas aerobik sedang (target detak jantung 65 hingga 75 persen dari detak jantung maksimum (DNM)) atau latihan aerobik intensitas tinggi selama 75 menit per minggu (target 76 hingga 85 persen DNM).

Sementara itu, latihan kekuatan seperti angkat beban atau latihan kekuatan dengan menggunakan beban tubuh sendiri juga sangat penting untuk menunjang kesehatan dalam jangka panjang.

Jenis latihan ini membantu membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, dan memperbaiki postur tubuh. Latihan kekuatan juga meningkatkan metabolisme tubuh, yang membantu Anda menjaga berat badan dan mengelola kadar gula darah dengan lebih baik.

Latihan kekuatan atau latihan kekuatan sebaiknya dilakukan 2 hingga 3 kali seminggu dengan melibatkan beberapa kelompok otot dan sebaiknya dilakukan setelah 2 hingga 3 set dengan 8 hingga 12 repetisi dengan beban yang akan menyebabkan kelelahan.

Lalu ada latihan keseimbangan seperti yoga, pilates, tai chi, dan latihan peregangan yang membantu menjaga kelenturan tubuh, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi risiko cedera.

Olahraga juga membantu meredakan ketegangan dan stres sehingga berdampak positif pada kesehatan mental dan emosional. Selain itu, jenis olahraga ini membuat pesertanya tetap awet muda dan jika dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko stroke.

Grace mengatakan masyarakat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika memiliki kondisi medis yang membatasi aktivitas fisik.

Selain itu, untuk mendapatkan manfaat olahraga, Anda perlu berolahraga secara rutin dan teratur. Olahraga teratur dan terencana, yakni minimal 150 menit dalam seminggu atau sekitar 30 menit setiap hari selama 5 hari dalam seminggu.

“Sesuaikan intensitas olahraga dengan tingkat kebugaran Anda. Olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kebugaran secara keseluruhan,” saran Grace yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro.

Selain itu, pastikan untuk banyak istirahat setelah berolahraga agar tubuh Anda pulih dan pulih. Kemudian, berikan tubuh Anda makanan yang cukup dan seimbang yang kaya akan protein, vitamin, mineral, dan antioksidan.

Grace, anggota Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), mengatakan: “Olahraga memang penting bagi tubuh, namun kita perlu ingat untuk melakukannya dengan bijak agar manfaatnya maksimal.” ).

Hal penting lainnya yang harus dilakukan selain olahraga untuk memperlambat proses penuaan adalah dengan selalu menerapkan pola makan seimbang dan bergizi serta mengurangi makanan berlemak yang mengandung gula dan garam dalam jumlah berlebihan.

Selain itu, menjaga berat badan ideal, menghindari rokok, tidur yang cukup, dan mengelola stres juga menjadi faktor penting dalam mencegah tanda-tanda penuaan dini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours