Venezuela tarik dubesnya dari Madrid gegara pernyataan Menhan Spanyol

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (Antra) – Venezuela menarik duta besarnya dari Madrid untuk berkonsultasi setelah Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menyebut pemerintahan Presiden Nicolás Maduro adalah negara diktator, kata Menteri Luar Negeri Venezuela Ivan Gil pada Jumat.

Menyusul pernyataan Menteri Pertahanan Robles, Venezuela juga memanggil duta besar Spanyol untuk Caracas pada hari yang sama.

Robles, dalam acara publik pada Kamis (9/12), menyebut pemerintahan Maduro sebagai pemerintahan diktator yang menyebabkan terjadinya migrasi massal penduduk Venezuela.

Pada hari Jumat, melalui Telegram, Gil mengatakan pemerintah Venezuela “menanggapi pernyataan Menteri Spanyol Margarita Robles yang tidak pantas, mengganggu, dan tidak sopan.”

Pernyataan Robles, kata Menlu, menunjukkan memburuknya hubungan kedua negara sehingga Venezuela memutuskan mengirim kembali Duta Besar Venezuela untuk Spanyol, Gladys Gutierrez, untuk berkonsultasi.

Gil mengatakan pihaknya juga memanggil duta besar Spanyol untuk Caracas, Ramon Santos Martinez, pada Jumat.

Sementara itu, pada Rabu (9/11), presiden parlemen Venezuela, Jorge Rodriguez, meminta para deputinya menyetujui resolusi pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Spanyol.

Rodríguez mengajukan permintaan ini setelah Kongres Spanyol mendesak pemerintah untuk mengakui Edmondo González sebagai presiden Venezuela.

Spanyol mengonfirmasi awal pekan ini bahwa mereka telah memberikan suaka kepada Gonzalez. Spanyol bahkan mengangkutnya dari Venezuela dengan pesawat militer dengan persetujuan pihak berwenang di Caracas.

Politisi yang sama juga dicari di Venezuela atas tuduhan campur tangan dalam pemilu dan menghasut kekerasan di jalanan.

Gonzalez tiba di pangkalan militer di Madrid ditemani istrinya dan Menteri Luar Negeri Spanyol Diego Martínez Bellio.

Rakyat Venezuela memberikan suara pada pemilihan presiden tanggal 28 Juli, dan Nicolás Maduro dinyatakan sebagai pemenang dengan lebih dari 51% suara.

Pihak oposisi mengklaim kemenangan telak berdasarkan lembar ringkasan yang diperoleh dari tempat pemungutan suara di seluruh negeri.

Tindakan ini memicu protes luas dari pihak oposisi. Ribuan orang ditangkap atas tuduhan merusak infrastruktur negara, menyiarkan ujaran kebencian, dan terorisme.

Sumber: Sputnik-OANA

Maduro menjadi presiden Venezuela 3 periode, berjanji mencegah kekerasan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours