Viral Ban Mobil Pecah di Tol: Pelajaran Penting tentang Tekanan Angin Ban

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan kejadian mengenaskan, ban mobil SUV Mazda CX-5 yang melaju kencang pecah di Tol Solo-Nagawi Km 520.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi pengemudi tentang bahaya tekanan angin ban yang rendah.

Timeline kejadian: Dalam video yang diunggah akun Instagram @lowslowmotif, terlihat ban mobil menabrak tembok akibat pelek terpotong.

“Mobil saya adalah Mazda CX5 2022 baru dengan ban Toyo Proxes R19 baru, dan saat itu saya mengemudi dengan kecepatan 150 km/jam karena sedang mencari keperluan yang sangat mendesak.” Suasana di jalan tol sepi. Saat itu, sehingga saat kejadian tidak terjadi tabrakan/kecelakaan dengan mobil,” demikian bunyi keterangan video yang diunggah.

Pemilik mobil mengatakan, hal tersebut terjadi akibat tekanan udara pada ban yang rendah. Kondisi ini membuat pinggiran dinding samping ban terpotong, bergesekan dengan permukaan jalan, dan tidak tahan terhadap panas ekstrem.

Mengambil hikmah dari kejadian tersebut, pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, sangat penting bagi pemilik mobil untuk rutin memeriksa tekanan ban.

“Tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak pabrik, pekerjaan umum maupun instansi luar negeri, penyebab utama terjadinya ban pecah adalah panas berlebih yang disebabkan oleh dua hal, yaitu tekanan udara yang kurang dan tekanan udara yang berlebihan. “Ini adalah musuh utama ban,” kata Juicery kepada SindoNews.

Seseorang yang telah bekerja di bidang keselamatan berkendara selama 30 tahun ini mengatakan bahwa tekanan ban yang tidak tepat dapat menyebabkan situasi berbahaya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar dilakukan pengecekan tekanan udara secara berkala.

“Kita perlu mengubah persepsi bahwa ban yang terlalu kembung menyebabkan kecelakaan. Karena jarak pengereman menjadi lebih jauh dan mobil sulit dikendalikan saat ada genangan air,” kata Juiceri.

“Kurangnya tekanan pada ban menyebabkan tapak ban yang besar bergesekan dengan aspal sehingga menimbulkan banyak panas. Dinding samping ban bergesekan dengan aspal, sehingga ban bisa meledak,” imbuhnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours