Viral! Tempe Buatan Bogor Dijual di Jepang Seharga Rp35 Ribu, Netizen Bingung Masa Kadaluarsa

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kemunculan tempe di Jepang yang dijual seharga 35.000 rupiah menjadi viral di media sosial. Pasalnya, tempe ini ternyata buatan Bogor, Jawa Barat.

Seorang warga negara Indonesia yang membagikan video ini di X melihat tempe dijual di supermarket di Jepang.

Dalam postingan di akun @fschiko_ X, ia tampak memotret Tempe. Sekilas penampakan tempe di Jepang tidak berbeda dengan tempe di seluruh Indonesia yang memiliki empat sisi berwarna putih.

Namun kemasan produk tempe terlihat “objektif” karena dibuat seperti makanan beku yang biasa dijual di toko-toko.

Pada kemasannya juga disebutkan komposisi dan tanggal kadaluarsa tempe yang bisa bertahan hingga tahun 2025.

Namun tulisan bahasa Indonesia pada kemasan ikan tersebut membuat netizen bingung. Sebab, di situ tertulis tempat produksi tempe tersebut.

Setelah diteliti, tempe kemasan dikembangkan di Bogor, Jawa Barat. Itu tidak langsung diproduksi di Jepang.

Akun pengguna ini menulis: “Jika dimasukkan dari sisi Java.

Saat itu, netizen sedang kebingungan. Pasalnya, tempe yang dijual di Indonesia tidak bertahan lama, yakni 2-3 hari. Karena semakin lama disimpan, tempe semakin berjamur.

Namun tempe yang dijual di Jepang dibuat di Bogor dan diekspor ke Jepang. Tempe kemudian dijual dengan jangka waktu penyimpanan yang lama, yakni hingga satu tahun.

“Kenapa masa berlakunya lama sekali?”

Namun warga Indonesia yang membagikan informasi tersebut menjelaskan bahwa tempe bogor yang dijual di Jepang dikumpulkan dan disimpan sebagai makanan beku untuk memperpanjang umur simpannya.

“Apakah bisa bertahan setahun karena dibekukan?” tanya warganet lain.

“Soalnya dibekukan ya Kak,” jawab Akun X.

Netizen lain juga ingin mengetahui kebakaran tersebut. Salah satunya terkait harga. Pasalnya di Indonesia tanaman tempe biasanya dijual dengan harga berbeda yaitu 5.000 dan 10.000 toman.

Namun di Jepang, tempe sepertinya lebih mahal yakni Rp 35.000.

“Berapa biayanya di Jepang?” tanya warganet lain.

“Itu tiga puluh lima ribu mas,” jawab Rekam X*.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours