Viral! Video Oknum Anggota Ormas Intimidasi Warga Pelapor Pungli di Kebumen

Estimated read time 3 min read

KEBUMEN – Sebuah video yang memperlihatkan tindakan tidak sopan yang dilakukan anggota organisasi masyarakat (ormas) viral di media sosial. Video ini memperlihatkan seorang pria mendapat ancaman pengusiran dari sekelompok orang yang diduga tergabung dalam banyak organisasi setelah ia melaporkan praktik pembayaran pungutan liar (penipuan) di sebuah sekolah dasar negeri (SDN) di Jawa Tengah.

Kasus tersebut mencuat setelah video anak tersebut beredar di media sosial yang terjadi di Desa Menganti, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Minggu, 30 Juni 2024. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @lagi.viral pada Selasa (23/07/2024) memperlihatkan puluhan anggota komplotan akar rumput mengancam seorang warga yang dituduh melakukan klaim penipuan.

Apa jadinya kalau tidak dibicarakan dengan baik dan dilaporkan begitu saja, kata anggota organisasi akar rumput lainnya yang akrab disapa Supono.

Meski kaget, pria bernama Sugyeon itu tetap teguh dan tak mau mencabut laporannya atas kasus penipuan tersebut. Dalam kasus video tersebut, Sugyona merupakan anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mendampingi orang tua dalam kasus dugaan menyontek di sekolah.

Saya sebagai anggota Pemuda Pancasila berharap bisa memberikan Pancasila. Saya tidak akan mencabut laporan tersebut, kata Sugiona.

“Saya lihat kalau tidak mau batalkan laporan besok pagi harus keluar dari Desa Menganti karena bikin gaduh,” ancam salah seorang anggota gerakan akar rumput sambil menunjuk seorang perempuan yang diduga pelajar. ayah

Selagi pertarungan terus berlanjut, para anggota kelompok pun sepakat datang untuk melindungi sekolah. Hal ini menjadi jelas ketika pihak yang bersengketa menanyakan tujuan kunjungannya.

– Apakah kamu mengajar di sekolah? – tanya Sugyona.

“Ya, saya melindungi sekolah,” jawabnya.

“Siapa namamu?” Sugyeon bertanya lagi.

“Itu nama saya,” jawab pria itu sambil menunjuk nama yang tertulis di formulir crowdfunding.

“Oh Supona, tolong lindungi sekolahnya, tidak masalah. Ada pengadilannya,” kata Sugiono.

“Yah, kenapa kamu tidak keberatan, itu sekolah negeri,” tambahnya.

Karena keinginannya tidak terpenuhi, banyak anggota organisasi yang terlihat berteriak dan menepuk-nepuk tubuh Suhyeon sambil meletakkan tangan di pinggulnya. Meski takut, Sugyona tetap tenang dan tidak takut.

“Kau ingin menghabisiku? Tidak masalah, santai saja. Kalau kau punya keberanian, habisi saja aku,” ucapnya sambil berdiri.

Sugyona juga mengamini, tidak masalah jika orang tua siswa diusir dari rumah karena adanya laporan penipuan di sekolah dasar. Ia menegaskan akan terus melindungi orang tua siswa yang melaporkan penipuan.

“Saya akan terus melindungi masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Sugyona setelah dikonfirmasi media, mengatakan kejadian tersebut diduga akibat laporannya ke Polres Kebumen terkait dugaan penipuan, pengaduan orang tua siswa SDN 1 Jati Mulyo, Sruweng, Kebumen, Jawa Tengah.

Kelompok yang memberikan kewenangan dan kepercayaan kepada Badan Perlindungan Konsumen terkait dugaan penipuan di SD Negeri Jatimulyo mengatakan, pihaknya dihubungi oleh seorang pria yang mengaku sebagai Kepala Desa Jatimulyo, Kecamatan Petanahan, bernama Pak Sabit. . Tn. Sabit mengatakan, Kepala Desa akan mendatangi rumah Menganti dan Pemuda Pankasila terkait laporan tersebut,” jelas Sugiona.

Mendengar kabar tersebut, Sugyona langsung merekam percakapan tersebut dan mengirimkannya ke Polsek Kebumen agar jika terjadi sesuatu pihak berwajib segera mengetahuinya. Namun, hingga kejadian ancaman tersebut terjadi, belum ada petugas polisi yang datang dan menyentuhnya.

Sugyona menolak keras permintaan pemuda Pancasila untuk mencabut laporannya soal penipuan di sekolah dasar. “Saya tidak akan mencabut laporan ini dalam keadaan apapun,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours