Visi Paralimpiade Los Angeles dari Peparnas Solo

Estimated read time 4 min read

Jakarta (ANTARA) – Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 telah resmi dibuka. Paralimpiade Dunia tahun ini penting dalam banyak hal.

Kebakaran kuali besar Peparnas di Stadion Manahan Solo masih membawa hangatnya api Paralimpiade Paris yang penuh materi baru dan sejarah Indonesia.

Ketertarikan para atlet Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Paris pun dialihkan kepada para atlet Paralimpiade peserta Peparnas kali ini. Sebanyak 35 atlet Paralimpiade dari 10 cabang olahraga mengikuti Peparnas 2024 dalam kompetisi di berbagai tingkatan.

Telah disusun tim atlet elit bagi mereka yang pernah berlaga di ASEAN Para Games, Asian Para Games, Paralimpiade, dan juga pernah meraih medali emas di Peparnas Izi.

Atlet elit tidak diperkenankan berlaga di timnas, yang merupakan atlet baru yang diharapkan bisa mencapai level Paralimpiade.

Sedangkan atlet nasional diperbolehkan menguji kemampuannya dengan bertanding melawan atlet elit, mengukur seberapa keras mereka berlatih, dan bagaimana rasanya bertanding melawan atlet Paralimpiade.

Kehadiran atlet-atlet papan atas peraih medali Paralimpiade Paris seperti Leani Ratri Oktila di bulu tangkis, Karisma Evi Tiarani di atletik, dan lain sebagainya, semakin menambah semangat dan menggugah minat para atlet.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam sambutannya pada pembukaan Peparnas Solo 2024 menegaskan, pesta olahraga nasional ini merupakan langkah awal para atlet menuju Los Paralympics Angeles (LA) 2028.

Menpora menyampaikan, “Peparnas tidak hanya meraih medali pembangunan tetapi juga melahirkan bibit-bibit terbaik, siap mengharumkan nama Indonesia di ASEAN, Asia bahkan Paralimpiade.

Tidak ada yang mustahil dalam olahraga. Tim Indonesia yang mengikuti Paralimpiade Paris 2024 lebih dari sekedar contoh dalam menunjukkan rekor dan sejarah baru yang telah mereka ciptakan.

Indonesia mempunyai ambisi besar untuk memajukan olahraga internasional, salah satunya adalah membawa Indonesia masuk lima besar dunia di Paralimpiade 2044.

Namun, kompetisi olahraga bagi penyandang disabilitas tidak sekedar diciptakan untuk mencetak rekor. Namun ada satu hal yang lebih penting dari kesuksesan, yaitu kesetaraan.

“Pekan Paralimpiade Nasional ini bukan ajang memunculkan atlet-atlet potensial dan mencetak rekor-rekor baru, tapi juga ajang penyetaraan bagi para atlet disabilitas untuk menunjukkan potensi tertingginya. Mari kita bertanding dalam suasana persahabatan dan sportivitas,” kata Presiden Joko Widodo. yang terbang langsung dari ibu kota kepulauan itu menuju Stadion Manahan Solo untuk membuka Peparnas XVII.

Presiden Joko Widodo, mantan Wali Kota Solo, mengucapkan terima kasih kepada kampung halamannya yang telah enam kali menjadi tuan rumah Peparnas.

Selama dua tahun kepemimpinan Joko Widodo, berbagai acara internasional yang didedikasikan untuk penyandang disabilitas juga digelar di Indonesia.

Indonesia menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Paralimpiade Asia atau Asian Paragames 2018 yang berlangsung di Jakarta. Selain itu, Indonesia juga menjadi tuan rumah ASEAN Para Games ke-11 2022 yang akan berlangsung di Surakarta.

Jokowi menyarankan agar Peparnas yang sudah enam kali digelar di Kota Solo, harus menjadi ajang kesetaraan bagi para atlet difabel untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Kesetaraan dalam kondisi terbaiknya

Panitia Besar (PB) Peparnas XVII Solo 2024 berkomitmen memberikan kesetaraan maksimal bagi atlet disabilitas yang berlaga di ajang ini.

“Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan para atlet difabel memiliki kesempatan yang sama dalam olahraga dan kehidupan,” kata Ketua PB Peparnas 2024 DB Susanto.

Poin penting dalam penyelenggaraan pesta olahraga tersebut adalah peninjauan utama PB Peparnas 2024, agar tidak mengulangi keluh kesah para atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumut.

Mulai dari penyediaan makanan, fasilitas olah raga, hingga penyediaan fasilitas dasar seperti akomodasi bagi penyandang disabilitas.

Selain itu, kesetaraan tidak hanya ditujukan kepada atlet disabilitas yang berlaga di Peparnas saja, namun juga pada seluruh aspek penyelenggaraan ajang tersebut.

Pembukaan Peparnas XVII juga memberikan wadah besar bagi para seniman penyandang disabilitas.

Pembukaannya dibawakan oleh Prihantoro Anton yang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Berikutnya penampilan drummer asal Manado, Rionaldo Halir. Rionaldo yang memiliki keterbatasan fisik bermain apik dengan gitar tunanetra Agung GTR.

Keduanya turut mengiringi ketiga penyanyi Trias Ferbiana, Janet Huawe dan Eta Novita menyanyikan lagu Kutidhieng, Lagu Aku Papua, Solo di Malam Hari dan Indonesia Pusaka, tentang tema utama Penetrasi Batas Nusantara.

Tak hanya seniman difabel, Peparnas 2024 juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas untuk mengikuti ajang olahraga tersebut, salah satunya dengan menjadi relawan penyelenggara.

Penyandang disabilitas diperbolehkan mendaftar menjadi relawan dan menerima santunan.

Peparnas 2024 akan menjadi panggung untuk menunjukkan perkembangan masing-masing daerah yang berlangsung pada 6 hingga 13 Oktober.

Lebih dari 4.600 atlet dari 35 provinsi dan kota akan memperebutkan medali di 18 pertandingan, serta bertanding di dua cabang olahraga eksibisi, e-sports, dan basket kursi roda.

Peparnas yang keenam kalinya digelar di Kota Solo, menjadi ajang dengan jumlah provinsi peserta terbanyak sepanjang sejarah, melampaui rekor sebelumnya yang diselenggarakan pada Peparnas 2016, Jawa Barat, yang diikuti 34 provinsi.

Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah pemain terbanyak dengan total 376 pemain. Sedangkan provinsi Sulawesi Barat menjadi provinsi yang jumlah atlet pesertanya paling sedikit.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours