Wabup Kepulauan Seribu: Mitigasi harus dibangun melalui pelatihan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Wakil Bupati Kepulauan Seribu Mohamed Fadjar Churnyawan mengatakan, pengurangan bencana perlu dilakukan melalui pelatihan kesiapsiagaan agar masyarakat lebih peka terhadap potensi bencana.

“Peningkatan kesiapsiagaan sangat penting dalam menghadapi ancaman gempa megashock, tsunami, dan angin topan yang selalu mengintai sehingga harus dilakukan upaya mitigasi,” kata Fudger di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dampak gempa yang berasal dari megathrust Selat Sunda berpotensi berkekuatan 8,7 magnitudo.

Ia mengatakan, jika terjadi gempa sebesar ini, Jakarta diperkirakan akan mengalami potensi dampak gempa dengan magnitudo Modified Mercalli Intensity (MMI) VI-VII.

Menurutnya, masyarakat Pulau Seribo harus mengetahui dan bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.

Selain itu, lanjutnya, keberadaan Early Warning System (EWS) terhadap tsunami dan gempa bumi sangat penting bagi wilayah Kepulauan Seribo.

EWS, kata dia, memperingatkan masyarakat akan kemungkinan terjadinya tsunami pasca gempa.

Selain itu, lanjutnya, sistem ini sangat diperlukan di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribo agar pemerintah dan masyarakat lebih siap menghadapi bencana.

Ia menambahkan, kehadiran EWS dapat lebih mempersiapkan Kepulauan Seribo dalam menghadapi ancaman tsunami, melindungi warga dan wisatawan, serta mengurangi dampak bencana.

Ia mengatakan, “Sistem ini juga dapat menjamin keselamatan wisatawan dengan memberikan informasi yang cepat dan akurat mengenai potensi bahaya.”

Pemkab Kepulauan Seribo sebelumnya telah melaksanakan pelatihan Penanganan Darurat Gempa Bumi dan Kebakaran kepada 90 orang ASN Kabupaten Kepulauan Seribo dalam upaya mengurangi risiko bencana di wilayah setempat.

Selain itu, peserta akan memahami betapa pentingnya memahami manajemen keselamatan kebakaran pada gedung guna mengurangi terjadinya kecelakaan.

Dikatakannya, untuk keselamatan bangunan perlu dilakukan prosedur penanggulangan bencana, rambu peringatan bencana, penyediaan peralatan keselamatan, simulasi prosedur sistem manajemen insiden.

Oleh karena itu, peserta diharapkan memahami informasi yang diberikan untuk mengantisipasi bencana yang ada, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours