Wakili Indonesia, Ketum PB PGRI Terpilih Jadi Komite Eksekutif Education International

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Ketua PB PGRI Jenderal Prof Unifa Rosidi terpilih menjadi salah satu Pengurus Pendidikan Internasional (EI). EI saat ini berada di bawah kepemimpinan Presiden Persatuan Guru Afrika Selatan Mugwena Maluleke.

EI adalah organisasi internasional guru dan pekerja pendidikan yang berdedikasi untuk mengadvokasi profesi guru dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Keberhasilan besar ini merupakan hasil dari proses pemilu yang demokratis dimana lebih dari 16.000 suara diberikan dari 198 negara untuk memilih 10 anggota Komite Eksekutif yang luar biasa. Pada putaran final, 1.300 peserta mengambil keputusan penting.

Peristiwa bersejarah ini merupakan pertama kalinya Indonesia diberikan peran penting dalam pengelolaan pendidikan internasional, yang menunjukkan bagaimana Indonesia mendapatkan pengakuan atas kontribusinya terhadap pendidikan dunia.

Ketua Umum PB PGRI Jenderal Unifah Rosyidi mengatakan, pertemuan EI digelar di Buenos Aires, Argentina. Dijelaskannya, permintaan Unifah sebagai anggota direksi tidak hanya didukung oleh PB PGRI tetapi juga negara lain seperti perwakilan Jepang dan Australia.

“Suara PB PGRI sangat lemah dibandingkan yang lain. Tapi mereka menganggap PGRI itu nyata. Di Indonesia PGRI terkenal, tapi ini dunia. Mereka sudah lama mengawasi kegiatan PGRI,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/08/2024).

Disebutkannya, EI melihat perkembangan PB PGRI yang mampu menjamin kepemimpinan perempuan pada sebagian besar pimpinan PGRI di tingkat kabupaten dan kota. “Mengejutkan karena ini negara dengan jumlah penduduk yang besar, namun bisa memberikan suara bagi kepemimpinan perempuan,” ujarnya.

Selain itu, IE juga yakin PB PGRI bisa bernegosiasi dengan pemerintah agar berhasil mengangkat satu juta guru di Indonesia.

Terungkap, dari 10 pengurus terpilih, 9 orang adalah perempuan dan satu diantaranya berasal dari Indonesia (PGRI) yang diwakili oleh Unifah Rosyidi. Rinciannya sebagai berikut: Portugal (1471 suara), Jamaika (1428), Amerika Serikat (1391), Norwegia (1367), Kolombia (1312), Ukraina (1294), Lebanon (1292), Kanada (1263), Indonesia ( 1083) dan Bahrain (953).

Melalui Unifah sebagai anggota Komite Manajemen, Indonesia dapat berperan dalam meningkatkan kualitas dan perjuangan pengajaran bidang pendidikan di tingkat nasional, regional, dan internasional.

PB PGRI merespons dugaan penyerbuan rumah guru di Surabaya

Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) angkat bicara terkait dugaan penyitaan rumah guru di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Bangunan tersebut sebelumnya ditempati oleh orang lain.

Ketua PB PGRI Unifah Rosyidi mengungkapkan kebahagiaannya atas pembaharuan kegiatan PGRI di Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, PGRI Timur dipimpin Joko Adi Walujo.

“Sebagai Ketua PGRI yang sah, ada baiknya Gedung Guru Jatim/Wisma Guru Jalan A.

Menurutnya, pemukiman kembali guru di Jatim tidak berhasil. Sebelumnya, dua kali pimpinan PGRI Provinsi Jawa Timur mengeluarkan surat panggilan kepada sejumlah pimpinan PGRI agar meninggalkan rumah guru akibat rapat darurat tersebut.

Ia pun menegaskan, situasi tersebut tidak berdampak pada PB PGRI. Faktanya, serikat guru tertua di Indonesia ini masih menjalankan tugas dengan baik dalam menjalankan organisasinya.

“PGRI baik-baik saja. Kami tetap menjalankan operasi seperti biasa dan terus memantau penyidikan yang dilakukan aparat,” tegasnya.

Wakil Sekretaris Jenderal PB PGRI Wijaya menegaskan pihaknya tak ambil pusing dengan berbagai spekulasi. Apalagi yang disampaikan sebagian orang PGRI hasil pertemuan akbar tersebut.

Saudara Teguh Sumarno adalah mantan Ketua PGRI Jawa Timur, namun kepemimpinan yang bersangkutan dibekukan. Melalui Keputusan Pengurus PGRI Nomor: 113/Kep/PB/XXII/2023 tanggal 13 November 2023,” kata Wijaya.

Bahkan, lanjutnya, putusan Pengadilan Tinggi Jakarta nomor: 744/Pdt.G/2023/PN.Jkt.PST atas putusan pemberhentian Teguh Sumarno berhasil berada di tangan PB PGRI. Dimana Unifah Rosyidi diperkenalkan.

Artinya, dari segi hukum, pembekuan saudara-saudara Daegu Sumarno adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Oleh karena itu, mereka tidak mempunyai hak hukum untuk menempati Rumah Ulama Jawa Timur, tegasnya.

Ia meminta pimpinan PGRI Jatim di bawah kepemimpinan Joko Adi Walujo tenang. Sekaligus tetap mengelola kegiatan kelompok di Wisma Guru Jawa Timur.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours