Wako Jakut ajak pelajar terapkan perilaku jujur dalam pendidikan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengimbau para pelajar di wilayahnya untuk selalu jujur ​​dalam menuntut ilmu agar tidak terjerumus ke dalam korupsi di kemudian hari.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, Kamis, mengatakan, “Kita mengenal kata ‘Jumat Sepeda KK’ yang artinya jujur, mandiri, bertanggung jawab, berani, sederhana, peduli, tertib, adil, dan pekerja keras.

Prinsip tersebut, kata dia, harus diterapkan oleh generasi muda dengan mengadopsi Indonesia Emas 2045.

Ia juga menjelaskan, penipuan adalah awal dari korupsi. Lebih baik mendapatkan hasil nyata daripada hasil baik dengan perbuatan buruk.

“Menipu sama saja dengan membohongi diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Ingatlah bahwa ada nilai dan pesan baik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memiliki kader daerah yang tidak mudah terlibat korupsi.

Selain itu, ia membagikan lima rahasia sukses yang bisa dimanfaatkan generasi muda.

Menurutnya, selain bakti dan pengabdian yang sejati kepada orang tua, masih ada lima resep lagi yang sederhananya tidak pernah diinginkan, tidak ada yang bisa, tidak tahu, kita tidak punya waktu dan tidak mungkin.

“Waktu berlalu sangat cepat, sehingga jika tidak diisi dengan kegiatan positif maka waktu tersebut akan terbuang percuma dan hilang,” ujarnya.

Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Jakarta Utara memberikan pendidikan antikorupsi kepada siswa SD, SMP, dan SMA.

“Ada sembilan prinsip antikorupsi yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kebebasan, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, kebaikan dan keadilan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Administrasi dan Keamanan. Populasi. Muhammad Andri

Pada tahun 2024, kegiatan pengajaran ASN yang menghubungkan pendidikan antikorupsi dengan masyarakat merupakan rangkaian kegiatan yang diprakarsai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi yang mengajarkan nilai-nilai antikorupsi sejak kecil hingga siswa SD, SMP, dan SMA.

“Prinsipnya anak-anak ini tahu dan paham bagaimana pertanyaannya bagaimana kita meneruskan nilai-nilai antikorupsi agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours