Waktu di Bumi Akan Menjadi 25 Jam, Ini Penyebabnya

Estimated read time 2 min read

LONDON — Waktu di Bumi pada akhirnya akan mencapai 25 jam, dan ada ilmu pengetahuan yang mendukungnya.

Gesekan pasang surut yang disebabkan oleh bulan merupakan salah satu faktor utama yang memperlambat rotasi bumi sehingga menyebabkan hari-hari di sini menjadi lebih panjang.

Efek ini terjadi sangat lambat. Diperkirakan 25 jam sehari di Bumi berlangsung sekitar 200 juta tahun.

Menurut Science Alert, kita tidak perlu khawatir lamanya hari akan berubah drastis dalam waktu dekat.

Namun, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami dampak melambatnya rotasi bumi.

Mereka masih menyelidiki bagaimana hal ini akan mempengaruhi iklim bumi, lautan dan kehidupan di bumi.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa satu hari di Bumi pada akhirnya akan berlangsung selama 25 jam, meskipun hal tersebut akan memakan waktu jutaan tahun. Saat ini, siang hari di bumi meningkat sekitar 1,8 milidetik per abad.

Meskipun hal ini mungkin tampak lambat, angka ini berarti bahwa satu menit bertambah setiap 3,3 juta tahun. Jika satu jam lagi ditambahkan pada satu hari, maka dibutuhkan waktu 200 juta tahun.

Perubahan ini disebabkan pengaruh bulan. Gravitasi Bulan bekerja pada sisi Bumi yang paling dekat dengannya sehingga menyebabkan pasang surut dan tonjolan Bumi. Karena Bumi berputar lebih cepat dibandingkan orbit Bulan, tonjolan pasang surut ini bergerak lebih cepat dibandingkan posisi relatif Bulan.

Hal ini menciptakan gesekan yang memperlambat rotasi bumi dan memperpanjang hari.

Meskipun perlambatan ini mungkin terlihat kecil, namun dampaknya akan bertambah seiring berjalannya waktu. Pada akhirnya, satu hari di Bumi akan berlangsung selama 25 jam, meskipun masa depan masih jauh.

Perlu diingat bahwa efek ini merupakan proses alami yang telah terjadi selama berabad-abad dan tidak akan berdampak signifikan terhadap kehidupan manusia dalam waktu dekat.

Meskipun perlambatan rotasi bumi merupakan fenomena alam, para ilmuwan terus memantau dan mempelajarinya untuk memahami dampaknya di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours