Wamen BUMN sebut Waskita tak lagi garap proyek jalan tol

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk tidak lagi melakukan pekerjaan jalan.

“Mereka tidak akan berhutang lagi, karena dulu mereka (kerugian) dalam proses pembayarannya. Ke depan tidak akan berhutang baru, semua utangnya ada pada Hutama Karya,” kata Tiko di Jakarta. Jumat.

Tiko mengatakan, dengan disetujuinya restrukturisasi 21 bank senilai Rp 26,3 miliar, pengendalian keuangan Waskita harus diperkuat.

Waskita juga akan mengerjakan proyek-proyek yang sudah berjalan seperti Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Perpanjangan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan Tol Cimanggis-Cibitung. . utang.

Dukungan Himbara 21 dan bank swasta, kata Tiko, diharapkan dapat membantu Waskita melakukan karya-karya baru di jalanan.

Nanti kita akan keluarkan secara bertahap sehingga ada perubahan yang secara bertahap akan mengurangi utang Waskita, kata Tiko.

Sementara itu, Direktur Senior Waskita Karya, Muhammad Hanugroho mengatakan, manajemen Waskita berupaya membawa Waskita kembali beraktivitas wirausaha.

Perusahaan juga akan fokus pada peningkatan kapasitas, pengalaman dan keterampilan untuk mengerjakan proyek jalan, jembatan, gedung, infrastruktur, air dan lainnya.

Hanugroho mengatakan ke depan perseroan akan fokus melakukan restrukturisasi untuk menekan biaya. Waskita sendiri masih memiliki 11 ruas tol komersial.

Waskita optimis dengan dukungan pemangku kepentingan lainnya akan menghilangkan sisa sumber daya yang masih dimiliki Waskita. Proses penyeimbangan inilah yang menjadi faktor utama pengurangan utang perseroan, kata Hanugroho.

Kinerja keuangan perusahaan kuartal II 2024, Waskita investasi Rp 4,47 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari proyek konstruksi senilai Rp3,12 miliar.

Penjualan beton pracetak menyumbang Rp610,96 miliar terhadap omzet perseroan. Ditambah lagi pajak jalan sebesar Rp 563,34 miliar.

Selain itu, kinerja margin laba kotor (GPM) perseroan meningkat menjadi 13,3 persen secara tahunan (gay), dari sebelumnya 8,8 persen.

Peningkatan ini bertepatan dengan membaiknya profil ketenagakerjaan, termasuk Proyek Investasi Indonesia (IKN), sehingga mendukung konstruksi dan optimalisasi tenaga kerja. Waskita sedang mengerjakan 12 proyek IKN yang nilai kontraknya Rp 7,7 triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours