Wamenkeu II sebut pagu pendanaan IKN pada APBN 2025 capai Rp15 triliun

Estimated read time 2 min read

Serang, Banten (ANTARA) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono mengatakan alokasi dana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai Rp 15 triliun.

Jumlah tersebut dipecah menjadi OIKN (kantor IKN) Rp5,89 triliun dan PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Rp9,11 triliun, kata Thomas Djiwandono di Serang, Banten, Rabu (25 September).

Namun, dia mengatakan jumlah tersebut bisa bertambah tergantung kebutuhan pada pemerintahan berikutnya yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Sekali lagi, angka ini bisa berubah, tapi prinsipnya banyak kursi yang diberikan kepada Pak Prabowo,” ujarnya.

Namun, dia mengingatkan pemerintahan ke depan agar tidak bergantung pada APBN untuk membiayai IKN, mengingat APBN diperkirakan hanya membiayai 20 persen. total kebutuhan pembangunan ibu kota baru.

Total alokasi anggaran negara untuk pengembangan IKN pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp76,5 triliun, yaitu Rp5,5 triliun pada tahun 2022, Rp27 triliun pada tahun 2023, dan Rp44 triliun pada tahun 2024.

Jumlah tersebut mewakili 16,42 persen dari total dana yang dibutuhkan proyek tersebut sebesar Rp466 triliun menurut perkiraan pemerintah.

Melihat hal tersebut, Thomas mengatakan pemerintah ke depan harus mencari solusi jangka panjang untuk membiayai pengembangan IKN melalui investasi swasta.

Menurutnya, pemerintah ke depan harus mempercepat upaya menarik investasi swasta untuk pengembangan IKN, baik nasional maupun asing.

“Kita perlu mempertimbangkan bagaimana menarik investasi lebih cepat. “Ini tugas kabinet selanjutnya, tentunya bekerjasama dengan OIKN dan Pokja Pengembangan IKN,” ujarnya.

Meski ada tantangan finansial, Thomas yakin perkembangan IKN akan terus berlanjut karena Prabowo berkomitmen.

“Pak Prabowo sudah berulang kali menjelaskan bahwa hubungannya dengan IKN akan terus berlanjut. Tentu saja, Prabowo sedang mencari cara untuk menarik investasi swasta, baik di dalam maupun luar negeri. “Ini pekerjaan rumah,” tambahnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours