Wamenkeu II: Teknologi kurangi waktu dan biaya kepabeanan dan cukai

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono mengatakan pemanfaatan berbagai teknologi, seperti big data, analisis data, blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan biometrik dapat menekan waktu dan biaya di bidang bea dan cukai. . pengolahan

“Teknologi di bidang kepabeanan diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya… Teknologi baru seperti big data, analisis data, blockchain, kecerdasan buatan dan biometrik dapat menggantikan proses bisnis lama,” kata Thomas Djiwandono di Jakarta, Selasa.

Pada 4th World Customs Organization Regional Training Center (WCO RTC) Indonesia International Conference 2024, ia menyampaikan kemajuan teknologi yang pesat saat ini mendorong berbagai otoritas bea cukai di seluruh dunia untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal.

Namun, ia menyoroti tantangan penggunaan teknologi tersebut, yakni munculnya tekno-nasionalisme yang dapat menimbulkan perbedaan ekosistem dan ketimpangan standar teknologi.

“Masalah lain yang harus diperhatikan adalah munculnya tekno-nasionalisme. Negara-negara yang menyadari pentingnya sektor teknologi secara strategis bersaing untuk menjadi yang terdepan, sehingga menimbulkan perbedaan ekosistem dan standar teknologi,” ujarnya.

Thomas juga mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kerja sama lintas batas antar otoritas bea cukai di seluruh dunia untuk menyikapi perkembangan dan menghadapi tantangan yang mungkin timbul akibat teknologi digital.

Dikatakannya, kerja sama antarlembaga sangat penting untuk meningkatkan saling pengertian guna memastikan proses pengaturan kepabeanan dan cukai berjalan efektif dan dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

“Kita juga harus beralih ke prinsip kerja sama kritis, termasuk transparansi peraturan, ketersediaan sumber daya manusia, dan infrastruktur. Selain itu, kerja sama lintas batas juga dapat mencegah penghindaran penegakan hukum oleh organisasi kriminal transnasional,” ujarnya.

Ia juga berharap peran WCO dapat terus diperkuat agar lebih efektif dan efisien dalam memfasilitasi perdagangan, melindungi masyarakat, mendorong pendapatan negara yang berkeadilan, serta menciptakan lembaga adat istiadat yang lebih adaptif dan diperkuat.

“Saya menyerukan kepada seluruh peserta untuk melanjutkan semangat kemitraan ini melalui jaringan dan kolaborasi antara otoritas tradisional dan institusi akademis untuk mengembangkan kebijakan berbasis penelitian untuk institusi kita masing-masing,” tambahnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours