Wamenkominfo sebut tingkat kepemirsaan televisi digital pulih usai ASO

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pasca Analog Switch Off (ASO) atau peralihan siaran televisi analog ke digital, tingkat kepemirsaan televisi digital kembali pulih, kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nesar Patria.

“Tingkat kepemirsaan TV digital yang diperkirakan mencapai 125 juta, sudah kembali normal setelah beralih dari siaran analog,” kata Nesar di Jakarta, Rabu.

Selain itu, menonton acara radio juga mudah, kata Nesar.

Sementara proses ASO di Indonesia paling cepat dibandingkan negara lain, kata Geryantika Kurnia, Direktur Jenderal Penyiaran, Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Indonesia negara tercepat di dunia. Ada yang lima tahun, tujuh tahun, Indonesia sembilan bulan sepuluh hari. Mulai 2 November 2022 sampai 12 Agustus 2023 selesai,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Toni Supriyanto mengatakan ada empat hal yang dilakukan para pemangku kepentingan di industri radio untuk mensukseskan ASO di tanah air.

Keempat faktor tersebut antara lain dukungan infrastruktur terhadap institusi pendidikan yang berhasil mendominasi penyiaran digital pada perangkat televisi publik di Indonesia.

Pertama, didukung oleh pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI penyelenggara dengan 95 jaringan pemancar, serta investasi tujuh kelompok lembaga penyiaran swasta dengan 227 jaringan pemancar. Ini merupakan perkembangan yang luar biasa, kata Wayan. .

Hal berikutnya yang mendukung keberhasilan ASO di seluruh dunia adalah proses pengkondisian yang berkelanjutan seiring perubahan waktu. Simulcast merupakan masa transisi bagi lembaga penyiaran yang menggunakan dua metode penyiaran, yaitu siaran analog dan transisi bertahap ke televisi siaran.

Di era perubahan ini, tidak hanya organisasi media, namun masyarakat juga sudah mulai beradaptasi dengan teknologi penyiaran.

Faktor ketiga yang membuat ASO sukses adalah dukungan industri untuk menciptakan ekosistem baru bagi industri penyiaran digital dengan meningkatkan produksi elektronik dalam negeri.

Wayan mengatakan, baru ada dua belas set kotak produk lanjutan yang terkonfirmasi saat program ASO diterapkan.

Namun seiring berjalannya waktu, sertifikasi STB dan TV digital bertambah menjadi 53 produsen, ujarnya.

Terakhir, yang paling tidak penting adalah dari segi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan tidak pernah berhenti sampai pada titik akhir untuk mendorong masyarakat menayangkan televisi. Organisasi penyiaran juga berpartisipasi dalam komunikasi dan pendidikan dengan mempromosikan penyiaran digital melalui berbagai iklan layanan masyarakat.

“Salah satu indikator keberhasilan program ASO adalah keinginan masyarakat untuk mandiri terhadap media analog yang tidak lepas dari informasi yang tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami mengapresiasi iklan-iklan pegawai negeri di televisi-televisi yang ada, karena mendorong masyarakat untuk beralih ke teknologi televisi digital,” kata Wayan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours