Medan (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan Sumatera Utara (Sumut) merupakan salah satu pusat pangan Indonesia.
“Sumut merupakan salah satu dari 13 food hub kita di Indonesia sehingga sangat memprihatinkan,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Medan, Senin.
Untuk itu, kata dia, berbagai program Kementerian Pertanian harus ditingkatkan, salah satunya pompa, dalam menghadapi kekeringan Nino.
Oleh karena itu, daerah tadah hujan harus memiliki air yang dialirkan ke sawah agar bisa ditanami untuk meningkatkan dua atau tiga kali panen berikutnya, kata Sudaryono.
Untuk itu, kata dia, dengan pompa, petani bisa menanam padi meski di Sumut masih musim kemarau.
“Untuk Sumut, target Agustus-September ada penambahan lahan sekitar 97.000 hektare yang terdiri dari optimalisasi lahan rawa, lahan tegalan, dan padi gogo,” kata Sudaryono.
Rinciannya, optimalisasi lahan rawa seluas 30.442 hektare dengan luas progres 4.030,30 hektare, program pemompaan 49.704 hektare, luas progres 47.624 hektare dan area tumpang tindih Moies-Gogo 17.148 hektare progresnya 610 hektare. . hektar hektar
Untuk itu perlu adanya kerjasama dari Dinas Pertanian, Kodim, Kelompok Tani dan lain-lain untuk mencapai tujuan tersebut, kata Sudaryono.
Sementara program bantuan untuk petani seperti pupuk dan benih padi sudah tersalurkan dengan baik. Yang tersisa, menurut Sudaryono, hanyalah memanfaatkan air tersebut untuk mencapai sawah agar bisa ditanami padi dengan tujuan meningkatkan produktivitas.
+ There are no comments
Add yours