Wamentan Ungkap Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Kini Lebih Baik

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan ketersediaan pupuk bagi petani lebih baik ketika pemerintah memutuskan menambah besaran subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton dari sebelumnya 4,75 juta ton.

Usai kunjungan kerja ke pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawa, Aceh pada Selasa (12/08/2024), Sudaryono memuji komitmen Pupuk Indonesia dalam memberikan pupuk kepada petani guna mendukung ketahanan pangan negara.

Insya Allah akses pupuk akan lebih baik. Kalau pemerintah menyetujui jumlah 9,5 juta ton, saya kira dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, artinya lebih baik, kata Sudaryono dalam keterangan tertulisnya. Jakarta. , Rabu (13/8/2024).

Menurut Sudaryon, petani mengatakan dari segi akses terhadap pupuk sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Namun, lanjut Sudaryono, sebenarnya ada kendala kecil terkait distribusi atau penjual dan distributor tidak mempunyai cukup uang untuk membelinya.

“Mungkin itu yang perlu kita benahi,” kata Sudaryono.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia Wono Budi Tjahyono mengatakan Pupuk Iskandar Muda sebagai bagian dari PT Pupuk Indonesia (Persero) siap memenuhi kebutuhan pupuk seluruh petani terdaftar di wilayah Sumut, termasuk Aceh, berdasarkan kuota yang ditentukan oleh pemerintah. Sebagai BUMN yang berwenang memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi, kata Wono, Pupuk Indonesia siap memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani terdaftar di Tanah Air, termasuk petani terdaftar di Sumatera Utara dan Aceh.

Pupuk Indonesia menyambut baik keputusan pemerintah yang menggandakan besaran subsidi pupuk dari 4,75 juta ton menjadi 9,55 juta ton pada akhir tahun 2024, kata Wono.

Wono mengatakan, investasi ini didasarkan pada empat jenis pupuk, yakni urea, NPK, NPK sistem khusus, dan pupuk organik terbaru. Suplemen keempat jenis pupuk tersebut dialokasikan untuk urea sebanyak 4.634.626 ton, NPK sebanyak 4.278.504 ton, NPK sistem khusus sebanyak 136.870 ton, dan pupuk organik sebanyak 5.000 ribu ton.

“Secara nasional, nilai pupuk ini tercatat 1.175.353 ton per 12 Agustus 2024. Rinciannya urea 658.337 ton dan NPK 517.016 ton,” lanjut Wono.

Wono mengatakan, petani bisa memanfaatkan seluruh sumber daya yang terdaftar dalam rencana kebutuhan akhir kelompok (RDKK). Pupuk Indonesia memberikan total 444.881 ton pupuk nonkonsentrat yang terdiri dari 355.989 ton urea dan 88.892 ton NPK kepada petani kurang mampu.

Saat ini Pupuk Indonesia memberikan bantuan pupuk untuk wilayah Sumatera Utara (Sumbagut) sebanyak 96.387 ton yang terdiri dari urea sebanyak 82.630 ton dan NPK sebanyak 13.757 ton. Sejauh ini total produksi Aceh tercatat 12.396 ton yang terdiri dari urea 10.329 ton dan NPK 2.067 ton.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 01 Tahun 2024, kata Wono, petani yang terdaftar dapat menggunakan subsidi pupuk yaitu petani yang tergabung dalam organisasi petani dan terdaftar di RDKK. Subsidi pupuk ditujukan kepada petani yang bekerja di sektor pangan seperti padi, jagung, dan kedelai, serta tanaman pangan seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih, serta sektor tanaman pangan seperti tebu. , coklat dan kopi.

Pada jenis peternakan tersebut, lanjut Wono, kriteria luas lahan yang digarap maksimal dua hektar, termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), sesuai undang-undang. Dalam undang-undang baru ini, data petani yang dimasukkan dalam RDKK dapat diperiksa setiap empat (4) bulan sekali pada tahun berjalan.

Artinya, petani yang tidak mendapat bagian bisa melakukan pendaftaran pada proses pemeriksaan tahun ini, kata Wono.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours