Wanita Korban Kekerasan Rentan Alami Gangguan Mental Dibandingkan Pria

Estimated read time 2 min read

Republik Jakarta – Psikolog Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim mengatakan perempuan dan anak perempuan yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan lebih rentan mengalami gangguan jiwa dibandingkan laki-laki. Menurutnya, hal ini disebabkan karena perempuan seringkali diposisikan sebagai pihak yang lemah dalam tatanan sosial.

Rose Mini menjelaskan, setiap orang, terutama perempuan, membutuhkan ruang aman untuk menceritakan pengalaman pahitnya. Tanpa tempat yang aman untuk berbicara, pengalaman buruk seperti kekerasan dan pelecehan dapat tertanam dalam diri, sehingga menyebabkan stres dan gangguan mental lainnya.

“Wanita ini tidak berani mengungkapkan apa yang dia rasakan dan pikirkan karena dia mungkin membandingkan dirinya dengan rekan prianya atau merasa kurang berkuasa dibandingkan suaminya. Rose Mini mengatakan hal itu berdampak pada kesehatannya. dlbrw.com, Jumat (28 Juni 2024).

Rose Mini mengatakan kekerasan dan pelecehan dapat berdampak serius pada kesehatan mental korbannya. Korban seringkali merasa rendah diri, tidak diterima sepenuhnya, dan merasa tidak punya masa depan.

“Jadi banyak hal yang bisa membuat korban merasa tidak enak pada dirinya sendiri,” kata Rose Mini.

Pak Rose kemudian menekankan pentingnya peran orang-orang terdekat korban seperti keluarga dan sahabat dalam memberikan dukungan dan dukungan kepada korban dalam menjalani kehidupannya. Rose juga menyarankan untuk mencari bantuan profesional atau spesialis untuk membantu pemulihan korban.

“Makanya kita butuh bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat kita. Kalau merasa tidak bisa menolong diri sendiri, carilah bantuan profesional. Pemulihannya tergantung bagaimana korban menghadapi kenyataan ini. Tergantung apa yang kamu terima. Jadi waktu pemulihan berbeda untuk setiap orang,” kata Rose.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours