Wanita Terkaya Rusia Dapat Restu Putin untuk Bangun Sistem Pembayaran Pesaing SWIFT

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Tatyana Bakalchuk berhasil menghasilkan miliaran dolar dengan menjual segala sesuatu mulai dari sapu hingga gaun pengantin menggunakan e-commerce yang dibangunnya, Wildberry. Kini wanita terkaya di Rusia ini akan menciptakan poros baru untuk membantu melindungi perekonomian Moskow dari sanksi Barat dengan menciptakan sistem pembayaran global.

Wildberry Bakalchuk meningkatkan modal dengan Russ Group, menciptakan pasar digital dan membantu usaha kecil dan menengah mempromosikan dan mengekspor produk mereka.

Mereka sekarang berencana untuk membangun platform pembayaran alternatif terhadap jaringan lintas batas pemerintah, yang dikenal sebagai SWIFT, menurut dua orang yang dekat dengan Kremlin yang menolak disebutkan namanya seperti dilansir Bloomberg.

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa upaya Tatyana Bakalchuk mendapat persetujuan pribadi dari Presiden Vladimir Putin, yang memilih Maxim Oreshkin sebagai wakil kepala pemerintahan Kremlin untuk mengawasi. Namun, salah satu di antaranya menjelaskan, tidak ada jaminan sistem pembayaran akan berfungsi.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan dalam pesannya bahwa presiden telah memerintahkan para pejabat untuk meninjau rencana platform digital Wildberry dengan Rusia, namun belum menjelaskan lebih lanjut.

Sekadar informasi, SWIFT adalah jaringan perpesanan besar tempat pembayaran internasional diterapkan. Didirikan pada tahun 1970an, organisasi ini menghubungkan hampir 11.000 organisasi di lebih dari 200 negara dan wilayah.

AS dan Uni Eropa sebelumnya memberikan sanksi kepada pemberi pinjaman terbesar Rusia setelah invasi Ukraina, menghapus mereka dari SWIFT dan memaksa Rusia untuk menggunakan opsi pembayaran lain untuk impor dan ekspor.

Sementara itu, Wildberry menolak berkomentar mengenai rencana seputar pembuatan sistem pembayaran.

Bakalchuk – yang tidak terlalu dekat dengan presiden Rusia – berbicara di sebuah forum ekonomi di St Petersburg. Petersburg awal bulan ini, ia yakin bisnis swasta di Rusia memiliki masa depan dan terus berkembang. Namun, dia menegaskan dukungan pemerintah sangat diperlukan.

“Bakalchuk jelas memahami krisis ini sebagai sebuah peluang,” kata Alexandra Prokopenko, peneliti di Carnegie Russia Eurasia Center.

“Mereka mencoba memperluas bisnisnya untuk melindunginya, agar berhasil dan terlihat oleh Kremlin,” katanya.

Kekayaan Bakalchuk terus tumbuh setelah invasi Ukraina, meningkat hampir 40% menjadi $8,1 miliar karena stimulus fiskal meningkatkan belanja konsumen, menurut Bloomberg Billionaires Index.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours