Wanti-wanti Indonesia Gagal Jadi Negara Industri, Wakil Ketua DPR: Cukup Jadi Penggali Tanah

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel pun mengingatkan, Indonesia juga penuh dengan tekstil dan pakaian dari negara lain dengan motif tekstil tradisional Indonesia, seperti batik, tenun. , bordir, lagu. , dll.

“Hal ini harus dihindari dengan aturan yang diadopsi sesuai dengan hukum perdagangan internasional. Kain tradisional kami merupakan warisan nenek moyang kami. Ada nilai dan tradisi, bukan hanya persoalan ekonomi. Jika hal ini dibiarkan, maka suatu saat industri tekstil tradisional Indonesia akan hilang dan para seniman tekstil tradisional akan berhenti berkarya. “Dalam jangka panjang, generasi penerus kita tidak akan memahaminya dan hanya mengetahuinya di museum,” kata Gobel.

“Perlu banyak waktu bagi seniman dan perajin untuk menghasilkan kain tradisional. Dan masing-masing kain tradisional mempunyai ciri khasnya masing-masing. Belum lagi hilangnya lapangan kerja dan kekuatan ekonomi. Jadi kerugiannya semakin banyak karena kita tidak mempunyai wawasan budaya. , masalahnya ekonomi ini,” ujarnya.

Selain itu, Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan (Menkeu) menyetujui lebih dari 20 ribu kontainer barang impor di pelabuhan. Sebelum Peraturan Menteri Perdagangan ini diterbitkan No. 8 Tahun 2024 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan No. sepatu, pakaian dan pakaian jadi.

Perubahan ketiga ini dilakukan dalam waktu satu detik dari perubahan kedua, yaitu dua bulan. Hal ini tentu berdampak pada industri dalam negeri karena pasar dalam negeri dibanjiri produk impor yang sebenarnya diproduksi di dalam negeri.

“Sampai saat ini belum jelas wadahnya apa. Ada yang mengatakan tiga juta barang elektronik di Tiongkok kelebihan stok, ada pula yang mengatakan barang-barang tersebut hanya barang habis pakai. Kita tidak akan pernah tahu. Mereka hanya mengenal dirinya sendiri dan Tuhannya,” kata Gobel.

Terkait persoalan pembuangan sampah, kata Gobel, semua orang tahu bahwa negara lain juga melakukan praktik pembuangan sampah, khususnya China. “Jadi ini bukan hal baru. Jadi jika kita membiarkan undang-undang yang melarang praktik dumping berlaku hingga dua tahun, maka kita harus bertanya: apa yang salah? dia berkata.

Menurutnya, industri Indonesia tidak hanya menghadapi praktik dumping, tetapi juga bunga tinggi dan pajak tinggi. Ia juga mencontohkan, saat ini barang-barang yang diekspor ke negara lain mendapat keringanan dan keringanan serta berbagai insentif. Sedangkan industri dalam negeri berbiaya tinggi dan tidak ada insentif.

“Ini berbahaya bagi investor, yang sebenarnya sudah membangkitkan perekonomian negara ini, mereka menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, insentif bagi yang membeli dari negara lain berarti memberikan subsidi kepada pekerja dari negara lain dan memberikan sumbangan kepada negara lain,” ujarnya. .

Banyaknya perubahan Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag, kata Gobel, juga menimbulkan ketidakpastian bagi investor dalam negeri. “Seiring berjalannya waktu, investor akan lari ke negara lain. “Kemudian kita gagal menjadi negara industri dan malah menjadi negara yang menggali tanah dengan menjual tambang,” ujarnya.

Gobel mengatakan, menjadi pejabat pemerintah saja tidak cukup harus cerdas, namun juga harus memiliki dedikasi dan hati yang berpihak pada masyarakat bangsanya. Jika tidak, kata dia, menjadi pejabat pemerintah tidak cukup hanya sekedar berkata-kata, tapi juga mampu melakukan tindakan nyata.

“Bangsa dan wilayah Indonesia didirikan oleh orang-orang yang hatinya tertuju pada rakyat dan Merah Putih dan mereka melihatnya melalui tindakan nyata. Saat itu banyak pula yang arif, namun menjadi kolaborator dengan Belanda. “Saat itu banyak yang bisa bicara Merah Putih, tapi sebenarnya mereka mengikuti Belanda,” jelasnya.

Bung Karno pernah bilang, menghadapi musuh bangsa itu sulit. Saya yakin pejabat kita punya hati rakyat dan bisa. mafia, yang terkadang membuat orang tidak bisa menahan diri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours