Wapres Usulkan Penerima yang Salahgunakan Bansos untuk Berjudi Dicabut

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyebut penerima bantuan sosial (bansos) yang disalahgunakan untuk perjudian sebaiknya didiskualifikasi sebagai penerima. Tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan.

“Kalau ada kuitansi bansos yang digunakan untuk perjudian online atau perjudian lainnya, sebaiknya diambil. Kalau penerima bansos, bansos itu digunakan untuk perjudian, maka dibatalkan. Permintaan saya ini,” mereka dikatakan. . Wapres usai membuka Pameran Internasional BSI 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/6/2024).

Ia menilai permintaan tersebut untuk mencegah masyarakat menyalahgunakan bansos yang diberikan pemerintah. Karena pekerjaan penting ini, bantuan sosial akan lebih efektif.

“Untuk mencegah masyarakat menggunakan bansos untuk berjudi, maka masyarakat yang tidak berjudi sebaiknya mendapatkan bansos. Jika berjudi, penerima bansos akan didiskualifikasi untuk mengajari semua orang belajar,” jelasnya.

Ia mengatakan, yang menerima bansos adalah masyarakat miskin. Dan kata Wapres, tidak ada tanda terima bansos yang menunjukkan masyarakat berjudi.

“Soalnya bansos itu untuk masyarakat miskin. Jadi jangan dibilang perjudian karena itu, itu hanya masyarakat miskin. Data) setiap tahunnya,” tutupnya.

Sebelumnya, permintaan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK Manco) Mohdjir Efendi agar korban perjudian online dimasukkan sebagai penerima bantuan sosial sempat ramai dibicarakan publik.

Mohdjir mengatakan, penerima bansos bukanlah pelaku kejahatan atau penjudi online, melainkan masyarakat yang dirugikan oleh aktivitas penjudi online.

“Tapi yang perlu saya tegaskan lagi, yang saya bicarakan adalah korban, bukan penjudi. Yang menjadi korban adalah mereka yang terdampak atau bermasalah dengan perjudian. Jadi, mereka bukan penjudi,” ujarnya (Rabu ). ) 19/6/2024).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours