Warga Petukangan Utara wajib jadi jumantik mandiri untuk cegah DBD

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Selatan mewajibkan warga Petukangan Utara, Pesanggrahan menjadi pemantau jentik (jumantik) mandiri untuk mencegah demam.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kec. “Sejak awal Juni 2024 tercatat di Kecamatan Pesanggrahan tercatat ada 181 kasus demam berdarah,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Pelayanan Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan, Dina Nurdjannah saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Dina menjelaskan, data tersebut merupakan seluruh kasus yang dikumpulkan dari seluruh institusi kesehatan di kabupaten ini.

Sebagai data keseluruhan, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Jakarta Selatan (Jaksel) pada Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan Mei terdapat 437 kasus demam berdarah, sedangkan pada bulan April sebanyak 496 kasus. Baca juga: Kasus DBD di Jaksel pada Mei Menurun Jumlah kasus tertinggi terdapat di Kabupaten Kebayoran Baru, sedangkan angka kejadian kumulatif (IR) tertinggi terdapat di Kabupaten Setiabudi.

Camat Petukangan Utara, Syopwani, mengatakan, wilayah tersebut dinilai rentan terkena penyakit DBD karena kepadatan penduduk.

“Jumlah penduduk kita sekitar 48 ribu, namun kasus DBD tetap terjaga meski rentan,” kata Syopwani saat ditemui.

Ia mengatakan, dari 48 ribu warga, 22 orang mengidap DBD dan masih dalam tahap pemulihan. Baca juga: Jaksel Punya Kasus Demam Berdarah Tertinggi di DKI. Untuk mengatasinya, upaya lingkungan dilakukan dengan mencegah nyamuk berkembang biak di genangan air, terutama saat musim hujan.

“Kartu Keluarga (KK) sendiri setidaknya membersihkan lingkungan kanan dan kiri secara mandiri. Warga membersihkan diri,” ujarnya. Pemerintah Kabupaten DKI Jakarta melakukan survei kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, terkait pelaksanaan penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia. Alasan dipilihnya Kembangan sebagai tempat pertama penyebaran nyamuk ber-Wolbachia di Jakarta adalah karena jumlah kasus DBD yang mencapai 777 kasus pada Mei 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours