Warga Pulau Seribu diajak hidupkan budaya politik sehat jelang pilkada

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (Pemkab Pulau Seribu) mengajak warga sekitar untuk menghidupkan kembali budaya politik yang sehat jelang Pilkada DKI 2024.

Termasuk memberikan penyuluhan kepada 100 RT, RW dan tokoh masyarakat di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara mengenai tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Kesatuan Politik (Kesbangpol) Kepulauan Seribu, Achmad Yani Rivai. Yusuf di Jakarta, Kamis.

Dijelaskannya, program tersebut melibatkan seluruh komponen masyarakat dan pemangku kepentingan.

Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan kemudahan kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Kepulauan Seribu, Kecamatan Pulau Kelapa, terkait pengembangan etika dan budaya politik demokrasi, ujarnya.

Plt Unit Ideologi, Pemahaman Kebangsaan dan Politik, Sudin Kesbangpol Kepulauan Seribu, Widiyanto mengatakan, salah satu pembelajaran yang bisa diambil adalah menghargai perbedaan dan pilihan politik melalui komunikasi yang efektif.

Lalu, peran dan strategi pemuda untuk mendorong berkembangnya demokrasi etis dan budaya di era digitalisasi dan globalisasi.

Ada juga materi untuk membangun budaya politik dan etika yang bebas dari penipuan, ujaran kebencian, dan persekusi, ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kepulauan Seribu Utara Yulihadri mengatakan hakikat utama pendidikan politik adalah pendidikan kewarganegaraan, mengetahui tugas dan tanggung jawab kewarganegaraan.

“Pendidikan politik adalah pendidikan demokrasi yang menciptakan masyarakat demokratis dan pendidikan politik dapat menciptakan budaya politik yang sehat, beretika, dan beradab,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, politik bukan milik angka atau anggota partai politik, melainkan harus dipelajari oleh masyarakat dan generasi muda untuk membantu generasi muda menjadi warga negara yang aktif.

“Jadi penting kita mengambil hikmah tentang demokrasi, cara kerja pemerintah, dan cara kerja proses politik Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, partisipasi politik harus dibentuk sejak muda dan ketika sudah mempunyai hak pilih maka generasi muda akan berpartisipasi secara sadar dan sukarela.

Bahkan kita diharapkan kritis dalam memilih calon pemimpin negara dan negara yang berintegritas, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours