Waspada! BMKG: Hujan Es Berpotensi Guyur Jawa Barat 2-3 Hari

Estimated read time 2 min read

BANDUNG – Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan es kemungkinan akan mencapai Jawa Barat (Jabar) dalam dua hingga tiga hari ke depan.

“Oleh karena itu, kami berasumsi salju masih mungkin turun dalam dua hingga tiga hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diminta tenang. “Jangan kaget, waspada, ini hal yang lumrah,” kata Presiden BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa (6 Agustus 2024).

“Kalau begitu lebih baik berlindung dan lari karena tetesan itu es, harusnya berbeda dengan tetesan air, jadi ini yang harus kita sampaikan.” “Jadi masyarakat tidak perlu panik, seperti biasa, ini fenomena alam,” ujarnya.

Dwikorita mengatakan, wilayah Jabar yang berisiko terkena hujan es lebih besar kemungkinannya berada di Jabar, yakni Sukabumi, Bogor, Depok, dan Cimahi.

“Ada di Sukabumi, di Bogor, di Depok, di Cimahi. Namun teorinya terletak di wilayah Jawa Barat. Khususnya di Jawa Barat.”

Selain itu, Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk mencari perlindungan jika terjadi hujan es. Namun, Dwikorita mengatakan, pihaknya memperkirakan hujan es hanya akan terjadi dalam butiran kecil seperti kerikil dan bukan dalam bongkahan.

“Selama kita mencari perlindungan dan menghindarinya, masalahnya jumlah esnya tidak akan terlalu banyak, tapi pasti akan berbeda dengan hujan saat turun.” “Jadi tetap aman dan hindari akses atau pemindahan yang mudah barang-barang rusak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk tidak minum air es. Pasalnya, hujan ini mengandung zat berbahaya yang berasal dari pencemaran lingkungan. Ingatlah bahwa hujan berperan dalam menghilangkan polutan dari udara.

“Jangan minum air yang disaring karena hujan es adalah hujan yang menghilangkan polusi udara. “Ada juga zat-zat beracun dari polusi yang terkonsentrasi di cluster-cluster tersebut, sehingga berisiko tidak masuk ke dalam tubuh kita,” ujarnya.

Dwikorita memastikan es tersebut tidak akan bertahan berjam-jam, biasanya kurang dari satu jam. Ingatlah bahwa pembentukan es biasa terjadi karena perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan.

“Kita akan beri peringatan dini kalau ada hujan ya, tapi peringatan dini itu bukan peringatan, mau hujan es atau tidak, itu peringatan hujan.” “Nah, biasanya kurang dari satu jam karena ini peralihan dari musim panas hingga musim hujan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours