Waspada Penipuan, Banyak Nomor Kontak Palsu di Google Maps

Estimated read time 4 min read

SOLO – Kapolres Surakarta Iwan Saktiadi meminta warga Surakarta dan sekitarnya mewaspadai penipuan yang sering terjadi di platform Google Maps.

Anda menemukan nomor kontak WhatsApp (WA) palsu telah menyisipkan informasi alamat di halaman Google Maps. Fitur Google Bisnisku yang memungkinkan pengguna mengedit informasi bisnis diduga disalahgunakan oleh orang yang tidak menaruh curiga.

Meski peristiwa ini tidak terjadi di kota Solo, namun kota Solo merupakan kota wisata yang mendapat manfaat dari wisatawan atau wisatawan yang mengaksesnya melalui Google Maps. Oleh karena itu, di situs Google Maps sendiri terdapat indikasi bahwa pelaku sudah ganti nomor kontaknya,” ujarnya, Rabu (14/08/2024).

Kapolres menyarankan pemudik untuk langsung membuka situs resmi hotel atau destinasinya. “Ini merupakan langkah paling tepat untuk menghindari penipuan dengan menggunakan aplikasi Google Maps yang banyak tersedia di banyak tempat,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pengelola hotel di Kota Solo tengah disibukkan dengan serangan hack yang menyerang akun Google Bisnisnya.

Peretas masuk ke akun Google Bisnisnya untuk mengganti nomor telepon resmi hotel dengan nomor teleponnya sendiri.

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Kota Solo (PHRI) Wening Damayanti mengatakan, peretasan akun bisnis Google terjadi pada Minggu (11/8). Beberapa hotel telah memberi tahu PHRI tentang masalah peretasan ini.

“Banyak keluhan dari anggota PHRI bahwa data di Google, termasuk nomor telepon dan alamat, bahkan Googlemaps telah diubah. Kami telah mengumpulkan IT hotel untuk pengaturannya, dan kami telah mengundang para ahli untuk membicarakan manajemen masalah ini,” kata Wening. saat dihubungi media, Selasa (13/8).

Dengan peretasan ini, tamu bisa menghubungi kontak penipu untuk bertanya seputar hotel, bahkan melakukan reservasi. Jika ada reservasi, maka nomor rekening yang diberikan adalah milik penipu.

Untuk mengantisipasi dampaknya, PHRI telah mengerahkan tim IT di setiap hotel untuk melakukan pemulihan data. Setiap hotel meningkatkan kehumasan di kota Solo, agar tamu tetap menghubungi nomor layanan hotel.

“Paling tidak setiap restoran bisa mengelolanya sendiri, kalau tidak bisa mengelola sendiri PHRI siap membantu, kami akan turunkan tim untuk membantu restoran-restoran tersebut. Langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan manajemen dan pihak hukum. departemen untuk menyelidiki apa yang terjadi, apakah itu laporan polisi atau semacamnya,” katanya.

Dari hasil penelusuran PHRI Solo, ditemukan 22 nomor berbeda yang peneliti temukan. Nomor ini disertakan di setiap akun bisnis Google dan akun Googlemaps dan hotel.

Wening mengatakan, setiap nomor palsu digunakan di banyak hotel. Tak hanya di Kota Solo saja, namun juga hotel-hotel di luar Kota Solo.

Kasus peretasan ini bukanlah kali pertama menyerang sebuah hotel di Kota Solo. Kasus serupa pernah terjadi di masa lalu, tetapi hal itu mengganggu penyelidikan pihak hotel. PHRI sendiri belum mendata ada tidaknya korban dalam kasus ini.

“Kami tidak mencatat kerugian ekonomi. Proses ini sudah pernah dilakukan di masa lalu, seperti yang ditemukan dalam penelitian. Misalnya reservasi hotel dari nomor penipuan dalam bisnis. Padahal data resmi mencantumkan nomor telepon resmi. Ini, sistem semakin berkembang, menyerang basis data,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Koordinasi Humas Fave Solo Nonik mengatakan, tim IT-nya terus waspada mengantisipasi proses rekrutmen ini. Alamat hotel favorit diubah dan nomor telepon ditambahkan yang bukan nomor hotrl resmi di Google Bisnis.

“Untuk restoran Fave di Manahan dan Solo Baru, tidak ada pelanggan yang terkena dampak (yang menjadi korban). Dalam 3 hari terakhir, kami memiliki sekelompok orang yang menghargai bisnis Google kami. Ketika Anda setiap kali ada perubahan, bagian TI tim harus segera memperbaikinya,” kata Nonik.

Hubungan antarmanusia dilanjutkan dengan memperluas kontak staf hotel dan media sosial hotel serta semua yang ada di platform. Beginilah cara orang terus menghubungi platform hotel.

Sementara itu, Manajer Humas Lorin Solo Hotel Dhani Wulandari mengatakan bisnis Google Lor In Group juga mengalami kerusakan. Beruntung tidak ada satupun tamu Lor In yang menjadi korban.

“Tim IT kami dan tim HOD juga siap meninjau bisnis Google kami. Kalau ada perubahan, kami akan revisi lagi dan kembalikan ke awal. Yang kami serang hanya Google Bisnisnya,” kata Dhani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours