Waspada Ransomware! 8 Tips Cegah Serangan Siber Paling Berbahaya di Dunia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Ancaman ransomware semakin meningkat selama lima tahun terakhir, mulai dari serangan terhadap komputer individu hingga ancaman serius terhadap perusahaan dan jaringan nasional.

Penjahat dunia maya kini menargetkan korbannya dalam skala besar, sebagaimana dibuktikan dengan hampir 300.000 serangan ransomware Kaspersky di Asia Tenggara tahun lalu, dan 97.226 diantaranya terjadi di Indonesia.

Ransomware Pusat Data Nasional Yeo Siang Tiong, General Manager SEA Kaspersky, mengatakan upaya ransomware baru-baru ini terhadap salah satu lembaga lokal, Pusat Data Nasional (Pusat Data Nasional), menyebabkan masalah keamanan siber.

Pusat data nasional merupakan kumpulan pusat data yang dimiliki bersama oleh instansi pusat dan pemerintah daerah dan saling berhubungan.

“Dengan berulangnya insiden siber ransomware yang menargetkan lembaga-lembaga internal penting, jelas bahwa para pelaku kejahatan di belakang mereka semakin fokus pada tujuan mereka. Organisasi perlu memahami dampak dunia nyata dari setiap keberhasilan infeksi ransomware,” ujarnya.

Untuk melindungi diri Anda dan bisnis Anda, berikut 8 tips dari pakar Kaspersky untuk mencegah serangan ransomware:1. Batasi akses jarak jauh: Jangan memaparkan layanan desktop/manajemen jarak jauh (misalnya RDP, MSSQL) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan. Selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall.

2. Perbarui Perangkat Lunak: Selalu perbarui semua perangkat lunak untuk menghindari eksploitasi kerentanan ransomware.

3. Fokus pada deteksi dan respons: Memperkuat perlindungan dengan mendeteksi lalu lintas lateral dan penyelundupan data Internet. Gunakan solusi seperti Kaspersky Anti Targeted Attack Platform (KATA) untuk mendeteksi koneksi yang mencurigakan.

4. Cadangkan data Anda secara rutin: Cadangkan data Anda secara berkala, terutama dengan strategi pencadangan offline, sehingga Anda dapat mengaksesnya dengan cepat jika terjadi serangan.

5. Audit Rantai Pasokan: Menilai dan mengaudit rantai pasokan Anda dan akses ke layanan terkelola di lingkungan Anda. Kaspersky menawarkan layanan evaluasi kompromi untuk membantu Anda.

6. Siapkan rencana pengendalian reputasi data: Antisipasi risiko pencurian data dengan menyiapkan rencana tindakan untuk melindungi reputasi data Anda.

7. Gunakan SIEM: Buat Pusat Operasi Keamanan (SOC) menggunakan alat SIEM (Informasi Keamanan dan Manajemen Peristiwa) untuk memantau dan menganalisis aktivitas jaringan.

8. Edukasi Karyawan: Memberikan pelatihan dan edukasi kepada karyawan mengenai keamanan siber dan cara mengenali tanda-tanda serangan ransomware.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours