Webinar Literasi Digital: Tren Esports Tawarkan Peluang Ekonomi Baru

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Di era digital, tren game dan esports mengalami pertumbuhan pesat sehingga mengubah hiburan dan olahraga tradisional. Industri ini telah menjadi bagian penting dari budaya pop global, menawarkan peluang dan platform ekonomi baru bagi para pemain profesional.

“Olahraga profesional semakin berkembang pesat, yang ditandai dengan munculnya turnamen dan liga berhadiah besar dan jumlah penonton yang banyak,” kata dosen IAIN Kerinci Jafar Ahmad dalam webinar literasi digital segmen pendidikan yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo. Kemkominfo) bersama Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur di Jombang, Rabu (11/9/2024).

Jafar menjelaskan, dampak teknologi digital terhadap industri gaming dan esports antara lain peningkatan aksesibilitas, artinya teknologi digital membuat gaming semakin mudah diakses sehingga para pemain di seluruh Indonesia dapat terhubung dan bersaing.

Selain itu, pengembangan game, platform esports, dan pengembangan ekosistem. Misalnya, teknologi grafis, AI, dan VR telah meningkatkan kualitas dan pengalaman bermain game serta menarik lebih banyak pemain.

“Platform musim panas dan media sosial telah menciptakan peluang bagi esports untuk tumbuh dan menjangkau khalayak global. Teknologi digital mendukung perkembangan ekosistem esports, termasuk turnamen, tim profesional, dan sponsor,” jelas Jafar Ahmad dalam diskusi online yang dipimpin moderator Chichi Zakaria.

Dalam diskusi virtual bertajuk “Tren Game dan Esports di Era Digital”, Jafar angkat bicara mengenai bahaya game online yang memiliki daya tarik kuat bagi banyak orang. Hal ini termasuk dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial dan prestasi akademik.

“Efek kesehatan fisik seperti ketegangan mata, kelelahan, gangguan tidur, dan obesitas. Dampak mental yang menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Terlalu fokus pada game online dapat mengabaikan hubungan dengan keluarga dan teman, sehingga berdampak pada menurunnya performa,” Jafar ucapnya di hadapan siswa madrasah yang mengikuti diskusi dengan melakukan review kelompok (nobar) dari dalam kelas.

Sejumlah Madrasah yang mengikuti kegiatan nobar di Kabupaten Jombang ini antara lain: MAN 2 Jombang, MTs Bahrul Ulum Genukwatu, MTsN 3 dan MTsN 17 Jombang, MAN 4 Denanyar, MA Al Bairuny, MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar, MA & MTs Nurul Quran, MAS Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng dan MTs Al Anwar Cangkringrandu Perak.

Menurut Mei Santi, Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIM) Tulungagunggun, tren utama industri gaming dan esports di era digital ditandai dengan dominasi mobile game dan kebangkitan esports. , preferensi genre sebagai ekspresi diri, dan perubahan dalam permainan.

“Esports sebagai gaya hidup ditandai dengan munculnya komunitas pemain, merchandise dan produk esports yang lebih besar dan kuat, serta influencer dan penyiar game,” jelas Mei Santi.

Muhajir, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Combang, berpesan kepada para pelajar untuk bersikap bermartabat di dunia digital, berpedoman pada etika digital tanggung jawab, kerjasama dan kreativitas, serta menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram. . lingkungan digital yang positif.

“Penting untuk menjaga lingkungan digital di kelas tetap aman dan positif dengan memahami etika digital, melindungi informasi pribadi, dan menghindari perilaku perundungan online,” kata Muhajir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours