WNI bagikan kiat hadapi musim panas di Jepang

Estimated read time 3 min read

TOKYO (Antara) – Beberapa WNI di Jepang berbagi beberapa tips menghadapi musim panas di negara itu, yang tahun ini dianggap ekstrem karena suhu naik di atas 35 derajat di hampir seluruh Jepang.

Saat dihubungi di Tokyo, Senin, Izah menyarankan untuk selalu menyiapkan tisu pendingin, membawa payung saat keluar rumah, dan air minum.

“Selama dua tahun terakhir, saya juga terbiasa memakai kacamata hitam, yang berfungsi dengan baik untuk mengurangi paparan sinar UV dan membuat saya tidak terlalu pusing,” ujarnya.

Bagi yang berhijab, bisa membeli alat pendingin berbentuk cincin yang dikalungkan di leher atau alat penyemprot dingin, tambahnya.

WNI yang sudah enam tahun tinggal di Jepang ini juga berpesan kepada WNI yang baru tiba atau sedang berwisata di musim panas agar tidak meremehkan cuaca di Negeri Sakura karena kelembapannya tinggi.

“Jangan anggap remeh musim panas di Jepang, karena di Indonesia kita sudah terbiasa, jadi mungkin jangan terlalu dipikirkan, harus hati-hati, apalagi kalau tubuh sudah terbiasa dengan empat musim, kamu akan menjadi a sedikit.” terkejut. Panasnya di Jepang,” ujarnya.

Selain mengingatkan kita untuk menghindari panas, beliau juga mengingatkan kita untuk tetap nyaman berada di tempat umum karena bau badan sering terjadi di musim panas, terutama di kereta.

Vidya Gatari, WNI yang tinggal di Prefektur Chiba, juga memiliki persiapan unik, antara lain perawatan rutin lemari es, kipas angin, dan AC.

“Sajikan kulkas karena kita membutuhkan es batu dan es krim. “Periksa kondisi kipas angin dan AC, jika memungkinkan bersihkan filter jika perlu di rumah,” ujarnya.

Dia juga memasok obat nyamuk dan produk perawatan pribadi serta memastikan bahwa teh barley tersedia di rumah untuk memasok mineral bagi tubuh.

“Saya juga bertanya kepada warga sekitar tentang makanan Osume (direkomendasikan) di musim panas,” kata diaspora yang sudah delapan tahun tinggal di Jepang itu.

Jika ada anggota keluarga yang terkena heat stroke, lanjut Vidya, anggota keluarga lainnya membeli sayur dan buah yang berair, kompres body gel, dan menghindari begadang.

Yusup, WNI yang tinggal di Tokyo, juga mengatakan salah satu persiapannya adalah dengan membeli pakaian tipis dan longgar untuk mengurangi keringat berlebih.

“Saya dan keluarga membawa termos berisi air es dan minuman terionisasi jika memungkinkan,” ujarnya yang sudah tinggal di Jepang selama 16 tahun.

Yusup yang berprofesi sebagai perawat ini berpesan agar kita rutin minum, sesekali, setiap hari untuk menjaga asupan cairan tubuh dan mengaplikasikan tabir surya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Jepang, suhu rata-rata di Jepang mencapai di atas 35 derajat Celcius, termasuk Tokyo, Chiba, Saitama, dan Kanagawa di wilayah Kanto.

Menurut media lokal, 198 orang dirawat di rumah sakit di Tokyo karena serangan panas.

Pemerintah Indonesia melalui KBRI Tokyo mengimbau WNI untuk tetap menjaga kesehatan selama musim panas di Jepang dengan memakai topi atau patung, banyak minum air putih, memakai pakaian longgar dan mengoleskan tabir surya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours