Wow, Kinerja BUMN Berhasil Ungguli Temasek dan Khazanah

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) menyatakan Badan Usaha Milik Indonesia (BUMN) mengungguli dua superholding BUMN di negara tetangga. yaitu, dari Kontak. Malaysia ke Singapura dan Khazana. Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group, Institut Manajemen FEB UI mengatakan hal tersebut terlihat dari perolehan laba dan pendapatan bersih pada periode 2019-2020, 2021-2022, dan 2023.

“(Laporan) BUMN Indonesia tahun 2023 masih berupa proyek karena kita belum bisa mendapatkan angka pastinya. Namun potensi neto dan pendapatan BUMN sudah kembali dan tumbuh mulai tahun 2021,” kata Tuto dalam seminar bertajuk “Analisis Kinerja dan Kinerja”. . Prospek BUMN ke Depan” di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Pada periode 2019-2020, jelas Tuto, laba bersih BUMN Indonesia turun dari Rp8,83 miliar menjadi USD0,91 miliar akibat pandemi. Sedangkan pendapatan BUMN naik dari $113,09 miliar menjadi $132,38 miliar.

BUMN berhasil meningkatkan laba bersih dari $14,60 miliar menjadi $20,81 miliar pada 2021-2022, kata Tutu. Bahkan ketika pendapatan meningkat dari $160,10 miliar menjadi $196,39 miliar.

“Pada tahun 2023, laba bersih BUMN mencapai $19,14 miliar dengan pendapatan $121,31 miliar,” kata Toto.

Sebagai perbandingan, laba bersih Temasek mencapai $42 miliar pada tahun 2021, namun turun menjadi $7,68 miliar setahun kemudian. Akuisisi yang tidak terealisasi akan menyebabkan laba Temasek mencapai US$5,43 miliar pada 2023, padahal pendapatan mencapai US$124,46 miliar, kata Tuto.

“Kontak mengalami penurunan atau kerugian karena kinerja banyak perusahaan terpengaruh oleh berbagai fluktuasi global sehingga mengurangi potensi laba bersih,” lanjut Toto.

Tutu mengatakan laba bersih dana tersebut tercatat sebesar $161 juta pada tahun 2021, meningkat menjadi $372 juta pada tahun 2022 dan $1,35 miliar pada tahun 2023 dengan pendapatan $2,40 miliar. Meski jumlahnya tidak sebesar BUMN dan Temasek Tutu, namun kinerja Kementerian Keuangan menunjukkan tren meningkat.

“Dananya memang tidak sebesar BUMN dan Temasek, tapi setelah Covid-19 menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik,” lanjut Toto.

Omset BUMN terus meningkat dari $188 miliar pada tahun 2019 menjadi $210 miliar pada tahun 2023, kata Tutu. Toto mengatakan rasio utang dijaga melalui restrukturisasi kredit macet dan peningkatan kredit produksi yang dilakukan pemerintah.

“Mudah-mudahan bisa memberi nilai tambah bagi perekonomian,” kata Toto.

Tutu mengatakan, utang Temasek pada 2019-2023 sebenarnya bertambah karena adanya prestasi yang belum terealisasi. Hal ini mengurangi modal Temasek menjadi $174 miliar pada tahun 2023.

Tutu mengatakan utang negara meningkat dari $54,56 miliar pada tahun 2020 menjadi $60,39 miliar pada tahun 2023. Tutu mengatakan aset bendahara juga akan turun dari $45,44 miliar pada tahun 2020 menjadi $40,80 miliar pada tahun 2023.

“Struktur utang yang lebih tinggi ini mencerminkan pendekatan pembiayaan yang lebih agresif, kemungkinan mendukung berbagai investasi strategis,” lanjut Toto.

Tutu optimis kinerja positif BUMN akan terus berlanjut pada periode pembangunan 2020-2024 dengan menyoroti beberapa poin penting. Toto mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, BUMN fokus pada pentingnya sumber daya manusia, infrastruktur, transformasi ekonomi, serta penyederhanaan regulasi dan birokrasi.

Fokus pengembangan ini berhasil dicapai Kementerian BUMN, kata Tutu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours