Wushu semakin dekatkan Irak dan China

Estimated read time 4 min read

Bagdad (ANTARA) – Di sebuah klub Wushu di kota Sulaymaniyah di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak, lebih dari 100 penggemar seni bela diri Tiongkok yang mengenakan pakaian latihan tradisional aktif melakukan aktivitas Wushu, dan mereka melakukan semua penyerangan dengan paksa. , jelas. dan seruan “he-ha” yang singkat dan menggelegar.

Bahkan di musim panas di Sulaymaniyah yang suhu udaranya mencapai di atas 40 derajat Celcius, antusiasme para penggemar pencak silat Tiongkok ini sangat panas.

Di tengah sesi latihan yang intens, Burhan, pendiri klub Wushu, berjalan melewati barisan para siswa, mengoreksi dan mengarahkan teknik mereka.

Penggemar bela diri Tiongkok berlatih di klub Wushu di Sulaymaniyah, Irak, pada 12 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Duan Minfu)

Seperti banyak penggemar Kung Fu Tiongkok lainnya, ketertarikan Burhan menarik perhatian Bruce Lee. Ia melahap banyak buku, membeli DVD, dan mencari guru setempat untuk memulai perjalanan seni bela diri pada usia delapan tahun. Pada tahun 2011, Burhan berangkat ke Provinsi Henan, Tiongkok untuk mengejar mimpinya di dunia Kung Fu Tiongkok. Perjalanan untuk mewujudkan impian ini telah memberikan Burhan pelatihan Wushu yang menyeluruh serta pemahaman yang lebih mendalam tentang logika budaya dan sikap tradisional di balik berbagai seni bela diri Tiongkok.

Setelah mendalami lebih dalam, ketertarikan Burhan terhadap budaya Tionghoa semakin berkembang. “Untuk menguasai seni bela diri Tiongkok, seseorang harus memahami budaya dan filosofi di baliknya,” jelas Burhan.

“Seperti kata bahasa Arab, ‘Carilah ilmu dari Tiongkok,’ begitu pula Wushu,” tambahnya.

Penggemar bela diri Tiongkok berlatih di klub Wushu di Sulaymaniyah, Irak, pada 12 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Duan Minfu)

Pada tahun 2011, Burhan mulai melakukan perjalanan ke Provinsi Henan, Tiongkok untuk mengejar mimpinya di dunia Kung Fu Tiongkok. Perjalanan untuk mewujudkan impian ini telah memberikan Burhan pelatihan Wushu yang menyeluruh serta pemahaman yang lebih mendalam tentang logika budaya dan sikap tradisional di balik berbagai seni bela diri Tiongkok. Sejak saat itu, sekolah ini telah melatih lebih dari 3.000 pecinta Wushu di Irak, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

“Kung Fu Shaolin menekankan latihan internal dan eksternal, Tai Chi mengekspresikan kebijaksanaan mengatasi kekerasan dengan kelembutan, dan Wing Chun menyeimbangkan kekerasan dan kelembutan. Seluruh gerakan dalam Wushu Tiongkok mewakili esensi filosofi Tiongkok kuno,” kata Burhan.

Beberapa tahun berikutnya, Burhan pergi ke Tiongkok lagi untuk pelatihan lebih lanjut. Pada tahun 2017, ia mendirikan Klub Wushu Shaolin di Sulaymaniyah, yang tidak hanya mengajarkan Wushu Tiongkok, tetapi juga memperkenalkan budaya Tiongkok kepada banyak warga Irak.

Burhan (belakang) mengoreksi gerak-gerik pelajar wushu di klub wushu di Sulaymaniyah, Irak, pada 12 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Duan Minfu)

Sejak saat itu, sekolah ini telah melatih lebih dari 3.000 praktisi Wushu di Irak, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Burhan mengatakan dia senang melihat banyak warga Irak yang sangat tertarik dengan perkembangan dan budaya Tiongkok melalui Wushu. Dalam pandangannya, Kung Fu Tiongkok tidak hanya menjadi jembatan antara Tiongkok dan Irak, tetapi juga jendela bagi masyarakat Irak untuk memahami budaya Tiongkok.

Soran, 59, penggila wushu, mengatakan perjalanannya selama 15 tahun di dunia wushu menyadarkannya bahwa hakikat Kung Fu Tiongkok bukanlah pertarungan, melainkan melawan rasa takut.

“Mempelajari Wushu telah meningkatkan pemahaman saya tentang budaya Tiongkok. Tujuan Wushu bukan untuk mendominasi atau mengintimidasi orang lain, tetapi untuk meningkatkan rasa percaya diri, kemandirian, dan karakter yang kuat dengan hati yang besar dan toleransi,” kata Soran seraya menambahkan bahwa ini di dalam. sejalan dengan citra internasional Tiongkok.

Sementara itu, Daniel (17), lahir di Shenzhen, Tiongkok, dan tinggal di Tiongkok selama lima tahun sebelum kembali ke Irak bersama orang tuanya, kerap mengenang masa kecilnya di Tiongkok.

“Saya selalu mencari cara untuk terhubung dengan kenangan Tiongkok, dan kemudian saya menemukan klub Wushu ini. Klub ini menghubungkan saya kembali dengan Tiongkok. Meskipun belajar Wushu sangat sulit, itu mengajari saya disiplin dan ketekunan. Saya akan kecewa, kata Daniel .

Burhan (depan) memperagakan jurus Wushu di klub Wushu di Sulaymaniyah, Irak, pada 12 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Duan Minfu)

Burhan mengatakan dia senang melihat banyak warga Irak yang sangat tertarik dengan perkembangan dan budaya Tiongkok melalui Wushu. Dalam pandangannya, Kung Fu Tiongkok tidak hanya menjadi jembatan antara Tiongkok dan Irak, tetapi juga jendela bagi masyarakat Irak untuk memahami budaya Tiongkok.

“Orang Tiongkok sering mengatakan ‘berteman melalui seni bela diri’, yang mencerminkan pandangan luas peradaban Tiongkok tentang pertukaran budaya,” kata Burhan.

“Wushu tidak hanya menguatkan tubuh, tapi juga mendekatkan hati masyarakat. Meski berjauhan, Irak dan China menjadi lebih dekat dengan bantuan Wushu,” kata Burhan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours