Yamaha Pastikan Sistem Mesin Turbonya Mirip dengan Mobil

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pekan depan akan memperkenalkan sepeda motor bermesin turbo. Dengan teknologi turbocharger, Yamaha nampaknya akan mengikuti jejak mobil-mobil mainstream.

Pada April 2019, perusahaan asal Jepang tersebut mengajukan paten untuk mesin kembar serupa dengan dua pilihan turbo, yang salah satunya menempatkan unit tersebut di dalam knalpot.

Belakangan ini sepertinya mereka lebih memilih menggunakan turbocharger yang sama dengan mobilnya.

Gambar paten pertama menunjukkan turbo pada MT-09 yang sebenarnya bermesin 3 silinder.

Namun, gambar tersebut tidak menunjukkan bukti bahwa Yamaha akan membuat mesin, mesin tersebut, atau menggunakan MT-09 untuk menggerakkan mesinnya.

Jika mesinnya berasal dari MT-09 yang silindernya dilepas, kapasitasnya menjadi 588cc, sama seperti konsep Suzuki Recursion turbo yang debut pada 2013 dengan mesin single cam parallel twin turbo.

Keputusan Yamaha menggunakan turbocharger menyusul kesuksesan Kawasaki H2 supercharged, pengajuan paten mesin turbo oleh Suzuki dan Honda, serta hak atas sistem turbin Ducati.

Hal ini mencerminkan tren yang meluas terhadap mesin sepeda motor yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih hemat bahan bakar serta bertenaga lebih besar, yang didorong oleh peraturan emisi yang lebih ketat dan kebijakan yang membatasi penggunaan sepeda motor tua di perkotaan.

Turbo dan supercharger modern lebih mudah dikendalikan dan diandalkan dibandingkan versi tahun 1980-an yang terkenal sulit dikendalikan.

Teknologi ini memungkinkan Yamaha meraih performa lebih baik dengan mesin lebih kecil dan ringan, sehingga lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

Kekurangan Penggunaan Turbocharger pada Sepeda Motor :

Turbocharger dan supercharger memerlukan pipa dan pendingin tambahan, sehingga lebih sulit dipasang pada sepeda motor dibandingkan pada mobil yang memiliki ruang lebih besar.

Paten Yamaha menunjukkan dua solusi berbeda terhadap masalah penempatan turbocharger:

Solusi 1: Header knalpot disatukan untuk menyalurkan gas melalui intercooler ke turbocharger yang dipasang di bawah bagian depan mesin dan catalytic converter di bawahnya.

Solusi 2: Turbo ditempatkan lebih tinggi dan lebih dekat ke kepala, memungkinkan konverter katalitik dipasang di depan silinder. Desain ini lebih kompak, memanaskan catalytic converter lebih cepat dan mengurangi emisi.

Perkembangan teknologi turbocharger Yamaha menunjukkan komitmen mereka terhadap masa depan sepeda motor yang lebih bertenaga, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.

Meskipun terdapat tantangan dalam penerapannya pada sepeda motor, desain baru Yamaha menunjukkan potensi besar untuk mengatasi hambatan tersebut dan merevolusi industri otomotif.

Penting untuk dicatat bahwa informasi ini didasarkan pada hak cipta dan spekulasi, dan Yamaha belum secara resmi mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan sepeda bertenaga turbo.

Namun perkembangan ini menandai langkah menarik dalam pertumbuhan teknologi sepeda motor dan merupakan sesuatu yang dinantikan di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours