JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDIP Adian Napitupulu buka suara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti atau mengganti menteri di Perdana Menteri Indonesia. Pasalnya, pemerintahan Jokowi sudah memasuki masa jabatan terakhir.
Adian tak menampik, keputusan melakukan perubahan merupakan hak presiden. Namun dia mengatakan masyarakat membutuhkan informasi.
“Nah, kenapa saya ganti A dengan B, 1, 2, 3, 4, dan karena orang tahu apa itu alat ukur. Bagi yang belum tahu, yang penting artinya. Apalagi itu benar. Hak cipta.” tapi masyarakat perlu tahu dasar-dasarnya, dasar-dasarnya,” kata Adian kepada wartawan, Senin (19/08/2024).
Yasonna Laoly, Menteri PDIP lah yang menjadi penyebab perubahan kali ini. Yasonna Supratman digantikan oleh Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).
Adian pun menanyakan alasan pergantian menteri ini. Menurut dia, jika Presiden tidak menjelaskan, masyarakat berhak menafsirkan pergantian Menteri tersebut.
Artinya penting, apa alasan keputusan itu? Yasonna sudah dua periode menjabat di Jokowi sejak 2014. Apakah bertukar teman lama dengan teman baru itu wajar? Yasonna dalam pernyataan Edy Rahmayadi atau perluasan jabatan DPP? Apakah PDIP mendapat tanda tangan Pak Yasonna atau bagaimana?
“Atau apabila dalam jangka waktu 43 hari tersebut ada produk hukum yang akan diterbitkan namun tidak disetujui oleh Pak Yasonna, atau apabila dalam jangka waktu 43 hari terakhir tersebut Pak Yasonna dianggap menimbulkan kekhawatiran atau hambatan terhadap penerbitan produk hukum tersebut. katanya. . .
Senada, Adian menanyakan apakah reformasi kementerian ini dilandasi alasan yang kuat untuk menyikapi segelintir permasalahan yang muncul di kalangan masyarakat. Adian mengaku tidak yakin alasan reformasi hanya didasarkan pada kepentingan pemerintah.
Artinya kalau tidak ada hubungannya dengan persoalan rakyat, tapi hanya menjawab kepentingan pemerintah, maka rakyat akan bertanya, pemerintah yang mana, kami atau Anda? Kira-kira seperti itu, ujarnya. . . Dia menyelesaikan pidatonya.
+ There are no comments
Add yours