Yordania serukan tindakan transformatif untuk gencatan senjata di Gaza

Estimated read time 2 min read

Yerusalem (ANTARA) – Yordania menekankan pentingnya segera mengambil langkah transformasi untuk memaksa Israel menerima gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Kita harus mengambil langkah-langkah transformatif untuk memaksa Israel menerima gencatan senjata dan mengakhiri agresinya terhadap Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada CNN pada hari Rabu.

Safadi mengatakan pembunuhan kepala perunding Hamas Ismail Haniyeh merupakan pelanggaran hukum internasional dan tindakan sembrono yang dikutuk Yordania sebagai kejahatan.

Ketika ditanya apa yang ingin dicapai Iran pada pertemuan luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di kota Jeddah, Saudi, Safadi menjawab bahwa pertemuan tersebut tidak dapat menghasilkan gencatan senjata.

“Kita harus melakukan sesuatu yang benar-benar transformatif di sini, di mana pun Iran berada, di mana pun Israel berada saat ini. Jika kita ingin memaksa Israel menerima gencatan senjata, kita harus mengakhiri agresi di Gaza,” ujarnya.

Safadi melanjutkan dengan mengatakan bahwa ada peluang untuk deeskalasi nyata dan menyerukan gerakan ke arah tersebut.

Namun dia mengakui bahwa perundingan gencatan senjata itu rumit, terutama setelah terbunuhnya kepala perunding Hamas.

“Kita punya dua jalur, jalur yang membawa kawasan ini lebih jauh ke jurang perang, atau jalur yang menyatakan cukup sudah dan menyelamatkan kawasan dari kehancuran akibat perang habis-habisan,” tambahnya.

Menyusul pembunuhan ketua Politbiro Hamas Haniyeh pekan lalu, Israel berada dalam siaga militer tinggi untuk melawan kemungkinan serangan Iran.

Meski Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut, Tel Aviv tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawab.

Kelompok Hizbullah Lebanon juga mengancam akan membalas Israel setelah komandannya, Fuad Shukr, tewas dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Eskalasi ini terjadi di tengah serangan Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Sejak itu, lebih dari 39.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh dan lebih dari 91.600 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours