YouTube Berencana Hadirkan Musik AI dengan Menggandeng Label Rekaman Besar

Estimated read time 2 min read

MENLO PARK — Upaya YouTube untuk mengembangkan teknologi musik AI gagal. Raksasa platform video ini ingin melisensikan musik kepada “lusinan” artis dari label rekaman besar termasuk Universal Music Group (UMG), Sony Music Entertainment dan Warner Records. Tujuannya adalah untuk melatih alat AI baru yang akan diluncurkan akhir tahun ini.

Menurut Financial Times, YouTube menawarkan “sejumlah besar” kepada perusahaan musik untuk melisensikan lagu-lagu mereka. Namun rincian keuangan, termasuk jumlah uang dan jenis lisensi (biaya satu kali atau royalti) belum diungkapkan.

Perkembangan ini terjadi setelah YouTube meluncurkan ‘Dream Track’, sebuah fitur AI generatif tahun lalu. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat musik ala artis terkenal seperti Charli XCX, John Legend, dan T-Pain.

Namun, Dream Track hanya didukung oleh sepuluh artis selama tahap uji coba. YouTube mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk memperluas jalur Dream, namun fokus pada “lebih banyak eksperimen.”

Waktu akan membuktikan bagaimana kesepakatan ini akan berjalan dan dampaknya terhadap industri musik. Namun, jelas bahwa YouTube melihat AI sebagai alat yang ampuh untuk masa depan platform mereka, dan mereka bersedia membayar mahal untuk mengakses musik yang mereka perlukan untuk menggunakan teknologi mereka.

Perlu dicatat bahwa beberapa orang di industri musik menentang penggunaan AI dalam penciptaan musik. Mereka khawatir hal ini dapat menurunkan karya musisi dan berujung pada penyalahgunaan teknologi.

Terlepas dari kekhawatiran ini, kemajuan teknologi AI akan terus berdampak pada industri musik dengan cara yang belum pernah kita bayangkan. Potensi kesepakatan YouTube dengan label rekaman besar merupakan tanda awal akan terjadinya hal tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours