Yuk, Jadi Netizen Pintar! Lindungi Diri dari Penipuan Online

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Berselancar di dunia maya melalui berbagai jenis jejaring sosial memang menyenangkan dan tak jarang, Anda bisa bertemu teman baru bahkan pasangan hidup. Namun, Anda harus menyadari bahwa ia memiliki beberapa metode curang, termasuk fungsi permintaan pertemanan. Berikut beberapa tips dari seorang detektif swasta Indonesia bernama Jubun.

Perlu memantau dan mencari permintaan pertemanan dari orang tak dikenal di media sosial. Mereka dapat menggunakan akun palsu untuk tujuan jahat.

Menurut Juboon, kejadian seperti itu pernah dialaminya, di mana seseorang meminta dirinya atau kliennya untuk menerima permintaan pertemanan dari orang asing dengan menggunakan profil wanita cantik.

“Awalnya aku kaget sekaligus penasaran karena aku punya begitu banyak akun gadis cantik yang mengajakku mengenal orang lain di jejaring sosialku. Mereka tidak hanya meminta pertemanan, tapi mereka juga menggunakan media sosial. Aku juga inbox. Bagaimana cara mengenal gadis cantik tersebut dalam keterangan tertulis kepada dlbrw.com.

Berdasarkan pengalaman Jubun, metodologi dan niat para pelaku ini sangat beragam dan sangat kreatif, yang bisa menimpa siapa saja jika tidak hati-hati. Berikut penjelasannya.

1. Mengundang investasi atau memberikan pekerjaan

Menurut Jubun, banyak di antara mereka yang hanya iseng untuk mengajak investasi, berbisnis, atau menyediakan lapangan pekerjaan. Misalnya, Anda diminta membuat views dan like YouTube dengan janji dibayar. Awalnya, uang itu diberikan dalam jumlah kecil.

2. Cinta menipu

Tujuan lainnya adalah love scamming, penipuan dengan penampilan cinta dan romansa. Kata-kata indah menyemangati korban untuk menyerahkan segalanya kepada kekasihnya.

Usai mengiming-imingi korban, pelaku mengatakan membutuhkan uang karena berbagai alasan seperti pembelian karcis kendaraan, sekolah, bisnis, dan lain-lain.

Korban dijebak dan permohonan diterima. Terdakwa menghilang setelah mengambil uang. Banyak klien saya yang sering mengalami kasus seperti ini, ujarnya. Bahkan, melontarkan kata-kata cinta kepada korban untuk menyemangatinya bisa jadi dipenjara selama 4 tahun.

3. Video cam sex dengan tujuan pemerasan.

Jika berhubungan seks, tak jarang ada pelaku kejahatan yang melangkah lebih jauh yakni menawarkan video seks dengan tujuan untuk menyingkirkan sasarannya.

“Seringkali berujung pungli. Kalau tidak mau bayar, skandalnya banyak tersebar,” kata Jubun.

4. Minta biaya internet

Dalam kasus meminta uang untuk keperluan lain, para penipu ini menipu sasarannya dengan meminta kuota internet, pulsa, atau sekedar uang.

Dengan maraknya kasus berantai, pengguna media sosial harus lebih waspada dan memahami cara-cara tersebut. Detektif Juboon memberikan pesan ringan agar pengguna media sosial tidak mudah tertipu.

Waspadai dua hal ini, seorang detektif telah memperhatikan banyak cara penjahatnya. Ini termasuk yang berikut:

1. Penjahat mengikuti lingkaran teman dekat akun target.

“Mereka juga teman dari teman saya, tapi lingkarannya tidak beraturan. Ada yang teman teman sekolah saya, lalu teman beberapa rekan bisnis saja, lalu teman rekan bisnis saya. Teman-temannya melompat tidak beraturan, kata Jubun.

2. Unggah foto-foto indah saja

Buat kamu khususnya para wanita yang sering memposting foto-foto lucu sendirian, bersama teman, atau sedang minum segelas wine, anehnya tidak ada satupun temannya yang berkomentar. Tidak disebutkan

“Saya menyadari bahwa akun tersebut adalah akun palsu, yaitu dibuat dengan identitas palsu untuk menipu calon korban,” ujarnya.

Tips agar tidak tertipu, Spy Jubun juga memberikan tips dan trik mudah agar tidak jatuh ke tangan penjahat. “Pertama-tama, sebaiknya dicek dulu apakah itu benar atau salah. Kalau itu akun sungguhan, tentu akan ada komentar dan feedback dari teman-teman di setiap postingannya. Kalau kalian perhatikan baik-baik, kalian bisa mengetahui apakah itu akun asli.” . Akun asli atau akun palsu,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours