Zimbabwe Izinkan Membunuh Gajah selain karena Populasi, Ini Alasan Utamanya

Estimated read time 2 min read

HARARE – Pemerintah Zimbabwe baru-baru ini memutuskan untuk memusnahkan 200 gajah sebagai bagian dari upaya mengendalikan populasi negara itu di tengah kekeringan parah.

Keputusan itu diambil setelah Menteri Lingkungan Hidup Zimbabwe Sithembiso Nyoni mengatakan populasi gajah sudah melebihi daya dukung lingkungan.

Zimbabwe, rumah bagi hampir 100.000 gajah Afrika, sedang mengalami kekeringan parah akibat fenomena El Niño. Kekeringan telah membunuh puluhan gajah dan menyebabkan krisis pangan di cagar alam terbesar di negara itu, Taman Nasional Hwange.

Tujuan dari pemusnahan gajah adalah untuk mengurangi tekanan terhadap sumber daya seperti air dan diharapkan dapat membantu mengatasi kerawanan pangan dengan menyediakan daging gajah bagi mereka yang membutuhkan.

Pemerintah Namibia yang dilanda kekeringan juga telah mengambil tindakan serupa, memusnahkan ternak dan mengolah daging mereka sebagai jalan keluar dari krisis pangan.

Namun keputusan tersebut menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak. Beberapa aktivis konservasi khawatir langkah ini dapat memberikan pesan negatif terhadap konservasi hewan, terutama karena gajah dilindungi oleh konvensi internasional seperti CITES.

Di sisi lain, beberapa pakar lingkungan dan konservasi, seperti Chris Brown dari Namibian Environment Chamber, percaya bahwa jika populasi gajah tidak dikelola dengan baik, mereka dapat merusak ekosistem dan mengancam spesies berharga lainnya.

Hal ini merupakan tindakan yang sangat sulit dan kontroversial yang menggarisbawahi kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh negara-negara dalam memerangi dampak perubahan iklim dan kekeringan ekstrem.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours