Zulhas Beberkan Hasil Lawatan ke Turki: Bahas Palestina, IKN, dan Perjanjian Kerja Sama

Estimated read time 3 min read

ISTANBUL – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan ada sejumlah poin yang mengemuka dari diskusi saat kunjungan kerja ke Türkiye. Poin-poin yang dimaksud adalah hasil pertemuan bilateral Indonesia dengan sejumlah negara seperti Turki, Nigeria, Mesir, pertemuan D-8 dan MM TNC TPS-OIC ke-3.

Secara khusus, dalam pertemuan bilateral dengan Türkiye, ia menyampaikan sejumlah hasil pertemuan yang dibahas mengenai nilai perdagangan, pembelian alutsista, dan investasi pengembangan Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN).

“Kita mempunyai kesamaan visi bahwa nilai perdagangan bilateral masih belum optimal dan masih dapat ditingkatkan. Saya setuju untuk mempercepat perundingan CEPA Indonesia-Türkiye (IT-CEPA) untuk meningkatkan perdagangan bilateral,” ujarnya di Istanbul, Turki, pada Rabu (12/6/2024).

“Türkiye menyambut baik usulan Indonesia mengenai kerja sama pertahanan dan akuisisi alutsista. Türkiye menyambut baik ajakan Indonesia untuk berinvestasi dalam pengembangan IKN,” lanjutnya.

Dalam pertemuan bilateral dengan Türkiye, negara sepakat untuk mengusulkan kerja sama di bidang sertifikasi halal antara kedua negara.

Hasil pertemuan bilateral dengan Nigeria Dari hasil pertemuan bilateral dengan Nigeria, Zulhas mengatakan, ada beberapa poin kesepakatan yang telah disampaikan. Salah satunya adalah kesepakatan peningkatan kerja sama perdagangan melalui PTA yang lebih mudah dilaksanakan.

Menariknya, Nigeria mengundang Indonesia untuk berinvestasi di negaranya. Menurutnya, ajakan investasi dapat meningkatkan hubungan dagang kedua negara.

Oleh karena itu, Indonesia akan melakukan kunjungan pemasaran ke Nigeria dengan melibatkan dunia usaha.

Hasil Pertemuan Bilateral dengan Mesir Khusus Mesir, Indonesia menyampaikan keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina. Untuk itu, ia mengajak negara-negara yang tergabung dalam OKI untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk mengatasi krisis kemanusiaan.

“Mengajak Mesir untuk memperkuat kerja sama OKI dan menjadikan OKI sebagai konstelasi yang kuat dan kokoh,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap deklarasi informal pertemuan D-8. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perdagangan intra-D-8 sehingga bisa mencapai 10% dari total perdagangan H-8.

Selamat datang di pertemuan Joint Trade Committee (JTC) dan Business Forum yang akan diadakan di Jakarta pada bulan Juli 2024. Usulan proyek percontohan perdagangan ekspor terpenting antara kedua negara, misalnya counter trade antara minyak sawit dan NaCl Fosfat,” ujarnya.

Hasil Pertemuan Informal D-8 Selain tiga hal di atas, ada pula hasil pertemuan informal D-8. RI mendukung upaya peningkatan perdagangan intra-D-8 untuk mencapai tujuan 10% dari total perdagangan D-8 dengan dunia.

Mengumumkan bahwa Indonesia telah mulai melaksanakan D-8 PTA mulai 1 Juni 2024. Negara anggota yang sudah memulai penerapannya adalah Türkiye, Iran, Malaysia dan Bangladesh. Indonesia mengusulkan untuk meningkatkan PTA menjadi Kemitraan Ekonomi Regional Trans-Komprehensif “Kalau kita lihat pada Protokol D-8 PTA Dispute Resolusi Mechanism (DSM),” kata Zulhas.

Ia mengatakan, Indonesia akan menjadi tuan rumah lokakarya peningkatan kapasitas dan implementasi D-8 PTA.

“Indonesia, Turki dan Mesir akan menjadi tuan rumah lokakarya peningkatan kapasitas, termasuk di bidang kepabeanan untuk memfasilitasi implementasi D-8 PTA. “Mendukung upaya D-8 untuk memfasilitasi perdagangan atau pertukaran antar anggota D-8 memfasilitasi sebagai upaya metode pembayaran alternatif dan meningkatkan perdagangan,” jelasnya.

Hasil Informal 3rd MM TNC TPS-OIC Kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Palestina tidak hanya diungkapkan Zulhas saat pertemuan bilateral dengan Mesir. Namun hal serupa juga disampaikan Zulhas saat pertemuan informal MM TNC TPS-OIC ke-3 di Türkiye.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendukung penuh perdamaian di Palestina. Indonesia memastikan siap memberikan bantuan medis kepada pasukan penjaga perdamaian jika diizinkan oleh PBB.

Dalam kesempatan itu, Indonesia menyarankan agar TPS-OKI dapat diperluas untuk memberikan peningkatan perdagangan yang signifikan. “Jadi dengan membuat perjanjian komprehensif atau semi komprehensif akan memberikan peningkatan perdagangan yang signifikan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours