60 Pelaku Usaha Siap Gabung IKN, PUPR : Bisa Menutup Target Investasi Rp100 Triliun

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Setidaknya ada 60 pengusaha yang siap merealisasikan investasinya hingga akhir tahun 2024, kata Indra S. Uttamwijaja, Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Indra optimistis para pengusaha tersebut mampu memenuhi target investasi sebesar Rp 100 triliun pada tahun 2024. Pada saat peletakan fondasi putaran keenam kemarin, telah diukur keuntungan investasi sebesar Rp 51,3 triliun yang dilakukan oleh pelaku komersial.

“Karena yang punya LOI, serius masuk ke tahap investasi, ada sekitar 60 investor, artinya yang punya kemampuan berinvestasi. Kalau 1 investor saja Rp 2 triliun, maka akan Lolos (target Rp 100 triliun ) kata Indira saat dilihat di kantor Kementerian PUPR, Rabu (7/8/2024).

Indra menjelaskan, asumsi investasi investor IKN didasarkan pada tahap grounding yang telah dilakukan sebelumnya. Secara umum, menurut Andra, perolehan investor IKN mencapai Rp 1-2 triliun atau lebih, tergantung jenis proyek yang akan dibangun nantinya.

“Membangun hotel saat ini rata-rata memakan biaya Rp 1,5 – 2 triliun. Membangun rumah sakit hampir sama, membangun gedung di IKN juga hampir sama.” kata Indra.

Lebih lanjut, Andra menjelaskan Keputusan Presiden (Capris) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Satgas Percepatan Penanaman Modal di Ibukota Kepulauan (IKN) yang ditandatangani pada 5 Agustus lalu menjadi motor percepatan LOI yang sebelumnya masuk. IKN.

Tujuan dari gugus tugas ini adalah untuk mempercepat investasi. Motivasinya untuk mempercepat investasi dari LOI yang sudah masuk, tambah Indra.

Sebelumnya Plt. Setidaknya ada 420 sejauh ini, kata Ketua OIKN Basuki Hadimuljon. Kemudian dari seluruh LoI yang diajukan setidaknya terdapat 260 calon investor yang dinilai memenuhi syarat dan mampu berinvestasi di IKN. Sementara dari 260 calon investor yang dinilai signifikan, 28 diantaranya merupakan calon investor yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan OIKN.

“Kita punya 420 LoI dari 420 LoI yang sedang dianalisa, 260 LoI layak untuk diinvestasikan. Dari 260 ini, baru 28 yang ditandatangani. Saya sedang menelusuri (LoI) yang sudah diserahkan,” kata Basuki saat diwawancarai. Di ruang kerjanya, Jumat (2/8).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours