Wujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani lewat PSN bendungan

Estimated read time 5 min read

JAKARTA (ANTARA) – Visi Indonesia Emas 2045 mengajak masyarakat Indonesia mencapai kemandirian pangan dengan mudah dan terjangkau pada tahun 2045.

Tujuan tersebut sejalan dengan tren global bahwa akibat pertumbuhan penduduk global, kebutuhan pangan penduduk dunia akan terus meningkat hingga tahun 2045.

Pertumbuhan penduduk ini antara lain didorong oleh kecenderungan masyarakat melakukan urbanisasi di perkotaan untuk mencari pendapatan yang lebih baik dan mengakses informasi guna mengembangkan wawasan melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Namun, permintaan pangan global menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim ekstrem. Tantangan ini berarti bahwa produk pangan yang sebelumnya terbatas akibat meningkatnya permintaan global akan menjadi semakin langka akibat perubahan iklim yang ekstrim.

Komoditas pangan yang semakin langka ini kemungkinan besar akan menderita karena semakin terbatasnya sumber air akibat perubahan iklim yang ekstrem, sehingga menyebabkan kekurangan air irigasi, tertundanya musim tanam, dan bahkan berkurangnya produksi pertanian.

Hal ini jelas dapat mempengaruhi produktivitas lahan pertanian, terutama bagi masyarakat perkotaan yang membutuhkan cadangan pangan dalam jumlah besar dan sangat bergantung pada petani desa dalam menyediakan pangan. Tidak optimal untuk menghasilkan tanaman yang memenuhi kebutuhan kita. pergudangan.

Sayangnya, perubahan iklim ekstrem tidak hanya menurunkan produktivitas tanaman dibandingkan kondisi optimalnya, namun juga menimbulkan dampak lain, seperti menurunnya kesejahteraan petani.

Menurunnya kesejahteraan tentu juga akan mendorong petani untuk melakukan urbanisasi, termasuk generasi muda yang pindah ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik karena lahannya sudah tidak produktif lagi.

Selain itu, generasi muda juga tidak berminat terjun ke sektor pertanian, kehidupan desa yang monoton dan sulit berkembang karena hanya bergantung pada sektor pertanian, serta semakin terancam oleh perubahan iklim yang ekstrem. Keadaan ini tentu dapat menyebabkan menurunnya jumlah petani karena generasi muda tidak mau terus bertani.

Pemerintah sendiri sigap mengantisipasi berbagai kemungkinan tersebut dan mulai mengembangkan infrastruktur sumber daya air, khususnya bendungan, sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Posisi PSN dalam pembangunan bendungan tidak hanya bertujuan untuk mencapai ketahanan dan kemandirian pangan pada tahun 2045, tetapi juga berperan strategis di sektor pertanian dan pedesaan.

Lantas, bagaimana pembangunan infrastruktur bendungan seperti PSN bisa menjamin ketahanan pangan di pedesaan dan kesejahteraan petani?

Keamanan makanan

Tujuan pembangunan bendungan seperti PSN adalah untuk meningkatkan produktivitas pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional meskipun ada tantangan perubahan iklim.

Perubahan kondisi cuaca global dapat mengurangi aliran air irigasi, sehingga menyulitkan produksi tanaman pangan yang bergantung pada air, seperti padi.

Dengan dibangunnya bendungan tersebut, luas lahan irigasi yang tersedia akan meningkat dari semula 761.542 hektar pada tahun 2014 menjadi 1,14 juta hektar pada tahun 2024. Oleh karena itu, laju tanam yang sebelumnya rata-rata sekitar 137%, akan meningkat menjadi sekitar 254%.

Pemerintah saat ini sedang membangun 42 bendungan dari total target 61 bendungan yang akan selesai pada akhir tahun 2024. Dengan 42 bendungan baru tersebut, Indonesia bisa mencapai indeks produksi beras (PI) sebesar 200%. Indonesia diperkirakan akan menghasilkan surplus beras sebesar 10 juta ton pada tahun 2045, dengan surplus beras sebelumnya mencapai 3 juta ton.

Kehadiran 42 bendungan ini akan mengairi 283.203 hektare sawah sehingga meningkatkan produktivitas padi hingga 4-5 juta ton. Selain meningkatkan produktivitas tanaman pangan, kehadiran puluhan bendungan ini akan memberikan tambahan air baku sebanyak 35,6 meter kubik per detik, sehingga mampu memenuhi kebutuhan air 10 juta jiwa.

Contoh nyata peran bendungan sebagai infrastruktur strategis menjaga ketahanan pangan adalah selesainya pembangunan Bendungan Amerolo di Nusa Tenggara Timur. Kehadiran bendungan berkapasitas 98 juta m3 ini berpotensi meningkatkan pelayanan irigasi di wilayah sekitarnya secara signifikan, dari hanya 1.903 hektare menjadi 3.363 hektare.

Peran pembangunan bendungan sebagai PSN dapat menjaga ketersediaan air untuk jaringan irigasi pertanian, sehingga pada akhirnya meningkatkan produktivitas pangan bangsa. Peningkatan produktivitas pangan dalam negeri akan terus meningkatkan surplus pangan dan pada akhirnya membantu menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen.

Kesejahteraan petani

Tujuan lain dari Bendungan PSN adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani sebagai tenaga kerja pertanian yang berperan penting dalam proses produksi tanaman pangan.

Salah satu kunci bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraannya tanpa mengganggu proses produksi pertanian adalah dengan tersedianya aliran air yang konstan untuk proses produksi.

Hal ini tentunya juga meningkatkan pendapatan petani, karena hadirnya puluhan bendungan baru meningkatkan ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian, dan peningkatan produktivitas pangan menjaga pengaruh harga pangan tetap stabil.

Selain memberikan dampak tidak langsung terhadap peningkatan pendapatan petani, kehadiran bendungan memungkinkan petani memperoleh penghasilan tambahan dengan memanfaatkan bendungan sebagai fasilitas wisata yang merupakan bagian dari desa wisata.

Selain sebagai tempat menyimpan air, mengakses air bersih, dan menyediakan irigasi, bendungan juga berfungsi sebagai tempat wisata. Pasalnya, bendungan yang dibangun di Indonesia dibangun di tempat yang memiliki pemandangan alam yang indah seperti pegunungan, hutan, dan perbukitan. Jika dibangun bendungan di desa wisata, tentu jumlah wisatawan akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani di desa tersebut.

Seiring dengan membaiknya kesejahteraan petani, profesi petani kembali menjadi lebih menjanjikan dan generasi muda Indonesia kembali bertani.

Bekerja di sini tidak hanya berarti kembali menjadi petani yang terjun langsung ke sawah, namun juga menerima tantangan dalam menciptakan inovasi, mulai dari memberikan bimbingan kepada petani mengenai penggunaan teknologi dan digitalisasi, hingga pengenalan sistem manajemen produksi pangan. Mendorong peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Implikasi strategis Proyek Strategis Nasional (NSP) terhadap bendungan mempunyai tujuan praktis dan implikasi penting terhadap sektor pertanian di negara-negara yang menjadikan pembangunan bendungan sebagai tujuan strategis. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah memulihkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Menuju pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.

Redaktur: Ahmad Zenal M.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours