Bank Jago ajukan konsep “responsible lending” di program SDGI 2024

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – PT Bank Jago Tbk terpilih menjadi salah satu kelompok inovator muda terbaik dalam SDG Innovation Accelerator for Professionals (SDGI) 2024 dengan mengajukan ide produk inovatif untuk pembiayaan yang bertanggung jawab.

Head of Sustainability and Digital Lending Bank Jago, Andy Givandono mengatakan, konsep keuangan bertanggung jawab mengacu pada Prinsip-Prinsip Responsible Banking (PRB) PBB. PRB ini, jelasnya, memberikan kerangka yang jelas bagi inklusi keuangan dan kesehatan keuangan.

“Kami ingin konsumen melangkah maju karena bisa mendapatkan pinjaman yang bertanggung jawab dan membantu meningkatkan kesehatan keuangannya. Jadi kita sama-sama maju, maju, maju,” kata Andy di Jakarta, Rabu.

Menurut Andy, ide awal pengembangan konsep investasi bertanggung jawab muncul dari Sustainable Development Goals (SDGs) Bank Jago, khususnya bagaimana meningkatkan kesehatan keuangan masyarakat dan menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Konsep pinjaman yang bertanggung jawab sejalan dengan keinginan Bank Jago untuk meningkatkan peluang pertumbuhan bagi jutaan orang melalui solusi keuangan digital yang fokus pada kehidupan, ujarnya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan total risiko kredit macet (TWP90) pada industri peer-to-peer (P2P) lending meningkat dari 2,29 persen pada Desember 2021 menjadi 2,78 persen pada Desember 2022 lalu kembali meningkat. meningkat menjadi 2,93 persen pada Desember 2023.

Customer Value Proposition Manager Bank Jago Muhammad Pandu menilai pertumbuhan TWP90 di industri P2P lending menunjukkan maraknya kehadiran pinjaman online (pinjol), namun hal tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan dan membayar kembali pinjamannya secara proporsional.

Beberapa pemberi pinjaman, kata Pandu, menawarkan suku bunga yang tinggi, batas pinjaman yang lebih tinggi dari yang sebenarnya dibutuhkan peminjam, dan biaya yang tidak transparan atau tidak dapat dipahami oleh peminjam, seperti biaya administrasi yang tersembunyi.

“Kurangnya transparansi atau penawaran yang tidak bermanfaat bagi peminjam adalah peluang bagi kami. “Di sini Bank Jago mempunyai peluang dan komitmen untuk memberikan sesuatu yang sangat membantu masyarakat dalam melunasi pinjamannya dan dampak jangka panjangnya dapat ditingkatkan. Kesehatan finansial mereka,” kata Pandu.

Menurut Pandu, konsep produk investasi bertanggung jawab yang tengah dikembangkan Bank Jago terbilang unik dan berbeda dengan produk investasi lainnya. Pertama, pinjaman yang ditawarkan Bank Jago didasarkan pada personalisasi nasabah terpilih dan memenuhi syarat.

Dalam hal ini, Bank Jago akan membaca perilaku transaksi dan situasi keuangan pengguna serta menyesuaikan pembayaran pinjaman berdasarkan pembacaan kebiasaan tersebut. Dengan cara ini, kata Pandu, pihaknya berharap Bank Jago dapat membantu meningkatkan kesehatan keuangan nasabah dalam jangka panjang.

“Karena agar seseorang bisa melunasi pinjamannya lebih besar, kita perlu memastikan bahwa tawaran tersebut sesuai dengan kondisi keuangan orang tersebut,” kata Pandu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours