ALJIR, ALGERIA (ANTARA) – Maskapai penerbangan nasional Aljazair, Air Algerie, menangguhkan penerbangannya dari dan ke Lebanon mulai Kamis hingga 1/8.
Maskapai ini mendorong semua pelanggan untuk menghubungi pusat panggilan perusahaan untuk informasi dan pembaruan lebih lanjut
Maskapai nasional tersebut tidak memberikan alasan spesifik atas keputusan tersebut.
Namun maskapai ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh maskapai regional lainnya, termasuk Kuwait Airways, Royal Jordanian Airlines, Air France, Lufthansa dan Swiss International Airlines.
Penangguhan ini terjadi di tengah ketegangan antara Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon di satu sisi, dan Israel di sisi lain, serta kemungkinan konflik skala penuh.
Penerbangan tersebut dihentikan pada Selasa (30/7) setelah Israel membunuh pemimpin senior Hizbullah Fouad Shukhar dan kelompok Palestina Hamas serta Iran menuduh Israel melakukan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, di ibu kota Iran, Teheran. Rabu (31/7).
Bandara Internasional Beirut-Rafik Hariri, satu-satunya bandara di Lebanon, sebelumnya telah menjadi sasaran perang saudara di negara itu dari tahun 1975 hingga 1989 dan konflik sebelumnya dengan Israel, yang terbaru pada perang Juli 2006.
Hamas dan Iran telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Haniyeh, sementara Hizbullah bersumpah untuk membalas pembunuhan Shukar.
Sementara itu, upaya internasional telah dilakukan untuk meredakan situasi dan mencegah konflik menyebar lebih jauh di wilayah tersebut.
Baku tembak selama berbulan-bulan telah menimbulkan kekhawatiran akan perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah.
Perluasan tersebut terjadi di tengah serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 39.000 orang sejak Oktober 2023 menyusul serangan Hamas.
Sumber: Anadolu
+ There are no comments
Add yours