Sosiolog UI: Judi Online Seperti Virus, Penyebarannya Tak Terbatas

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Nadia Yovani menyebut perjudian online ibarat virus. Sebab penyebaran perjudian di platform online tidak terbatas.

Nadia mengatakan, perjudian menantang manusia dengan kemungkinan-kemungkinan seperti menang. Karena perjudian mempunyai nilai probabilitas. Dengan online, cara berjudinya berbeda-beda.

Situasi ini memungkinkan semakin banyak orang untuk terlibat dalam game online. Nadia, Rabu (17/7/) mengatakan: “Tangkapannya tidak terbatas. Judi online itu ibarat virus, dengan platform online tidak dibatasi (penyebarannya, Red) virus bisa masuk kesana kemari.

Ia melihat dampak game online pada tiga tingkatan, yaitu individu, komunitas, dan masyarakat. Secara individu, orang akan melihat berbagai hal dalam ranah sosial dan mencoba peruntungannya.

Perjudian melibatkan mencoba keberuntungan Anda, namun kemungkinan tidak menang sangat tinggi. “Karena para pemilik judi online juga mencari uang. Judi online ini membuat peran mereka yang ingin mencoba secara individu menjadi sulit,” ujarnya.

Di tingkat komunitas, jika orang-orang berada dalam komunitas yang sehat, saling mengingat, atau berada dalam komunitas yang religius, mereka mungkin takut untuk berjudi online. Ia yakin perjudian online tentu tidak merajalela di kalangan umat beragama.

“Jika seseorang menjadi bagian dari komunitas game online, hal ini meningkatkan peluang untuk berpartisipasi dalam game online. Yang penting adalah komunitas tidak memaksa orang untuk berpartisipasi dalam game online.”

Sedangkan dampaknya terhadap masyarakat sangat jelas terlihat bahwa perjudian online melanggar hukum. “Masyarakat mempunyai hubungan dengan aturan dan batasan hukum. Masyarakat termasuk, dilarang berjudi. “Negara ini tidak kecanduan judi baik online maupun offline,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours