8 Fakta Turki Menjauh dari Israel, Termasuk Ancaman Invasi oleh Erdogan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Hubungan Turki dan Israel mengalami pasang surut akibat krisis di Palestina. Kedua negara mempunyai hubungan diplomatik namun seringkali tidak akur.

Baru-baru ini, Ankara bahkan memberikan tanda-tanda akan meninggalkan Tel Aviv setelah rezim Zionis secara brutal menyerbu Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Türkiye di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menunjukkan dukungan terhadap perjuangan Palestina, sebuah kebijakan yang dibenci oleh pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

8 Fakta Hengkangnya Turki dari Israel

1. Penarikan duta besar Israel

Turki menarik duta besarnya dari Israel pada awal November 2023 untuk memprotes invasi brutal Zionis di Jalur Gaza.

Ankara sebelumnya melakukan hal yang sama pada tahun 2010 untuk memprotes tragedi kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan sekali lagi pada tahun 2018 untuk memprotes pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

2. Serangan verbal Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara teratur melancarkan serangan verbal terhadap Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pemimpin Turki itu pernah membandingkan Netanyahu dengan diktator Nazi Adolf Hitler setelah pembantaian militer Zionis terhadap warga Palestina di Gaza.

3. Resolusi terhadap Israel di PBB

Türkiye secara aktif menggunakan platform internasional untuk mengkritik Israel dan mendukung Palestina.

Ankara juga secara teratur mengajukan resolusi terhadap Israel ke PBB.

4. Menjangkau negara-negara yang menentang Israel

Türkiye telah membangun hubungan strategis dengan negara-negara seperti Iran dan Qatar, yang seringkali kritis terhadap Israel.

5. Mengurangi kerja sama militer

Kerja sama militer antara Turki dan Israel mengalami penurunan, terutama setelah meningkatnya ketegangan politik dalam beberapa tahun terakhir.

6. Dukungan aktif terhadap Palestina

Türkiye secara konsisten menyatakan dukungannya terhadap hak-hak Palestina dan solusi dua negara.

Sikap Ankara seringkali bertentangan dengan kebijakan Israel.

7. Erdogan mengancam invasi Israel

Reaksi terkuat Türkiye adalah ancaman Presiden Erdogan untuk menyerang Israel.

Dalam pidatonya Juli lalu, Erdogan mengancam akan melakukan intervensi militer untuk menghentikan kekejaman Israel di Gaza.

Ia membandingkan ancamannya dengan intervensi Turki di Libya di Nagorno-Karabakh (perang Azerbaijan dengan separatis pro-Armenia).

8. Hentikan perdagangan dengan Israel

Pada awal Mei 2024, Türkiye menghentikan semua aktivitas komersial dengan Israel, yang bernilai hampir 7 miliar dolar per tahun. Langkah ini merupakan respons terhadap memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza akibat invasi brutal militer Zionis.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours